KOTA GAZA , PALESTINA (voa-islam.com) - Sebuah ledakan bom yang menargetkan markas keamanan Hamas di Kota Gaza hari Senin (4/5/2015), kata beberapa saksi mata.
Pemboman ini terjadi setelah kelompok pendukung Daulah Islam (IS) mengeluarkan pesan mengancam menyerukan pembebasan para tahanan.
Ledakan sebelum fajar merusak dinding perimeter bangunan tersebut, saksi mengatakan kepada AFP.
Pasukan keamanan, yang dijalankan oleh penguasa de facto Gaza dan gerakan Hamas, tidak segera bersedia untuk komentar.
Sebuah pernyataan secara online hanya beberapa jam sebelum ledakan, tampaknya dikeluarkan oleh kelompok anti-Hamas, mengancam akan "bertindak terhadap sasaran-sasaran yang dipilih" jika tahanan para mujahidin tidak dibebaskan dalam waktu 72 jam.
Tidak jelas apakah pernyataan dan ledakan itu terkait, tetapi gerakan Salafi Jihadi di Gaza telah mengeluarkan ancaman yang sama di masa lalu.
"Hamas dan pasukan keamanan memiliki waktu 72 jam dari dirilisnya pernyataan ini untuk membebaskan semua tahanan Salafi," kata pernyataan dari kelompok yang menamakan diri Pendukung IS di Yerusalem.
"Tentara kami siap untuk bertindak terhadap sasaran-sasaran yang dipilih pada akhir ultimatum ini," katanya.
Hamas, yang secara ideologis sejalan dengan Ikhwanul Muslimin Mesir, sebelumnya telah menindak kelompok Salafi Jihadi.
Pasukan keamanan Hamas menangkap seorang pemimpin Salafi Jihadi bulan lalu, menyatakan bahwa ia adalah pendukung Daulah Islam (IS) yang saat ini menguasai petak besar wilayah di Suriah dan Irak. (st/AFP)