LiBANON (voa-islam.com) - Tidak pernah kapok dan jera, meskipun milisi Hisbullah sudah banyak yang tewas di Lebanon, tapi, pemimpin Hisbullah Hassan Nasrallah mengaku tengah menyiapkan serangan ke Suriah untuk memerangi kelompok milisi Sunni, Jabhah Al-Nusra, Selasa (5/5/2015).
Dalam pernyataannya yang disiarkan televisi Libanon, Nasrallah mengatakan serangan lintas perbatasan yang dilancarkan Jabhah Al-Nusrah menghadirkan ancaman keamanan Libanon, sehingga harus ditangani secara radikal, tegasnya.
“Negara (Libanon) tidak bisa menangani masalah ini…sehingga kami akan memberikan penanganan yang sepatutnya dan memikul tanggung jawab dan konsekuensinya,” kata Nasrallah.
Dia menolak menyebutkan kapan operasi serangan akan dilancarkan. Seperti diketahui milisi Syi'ah Hisbullah telah bercokol mendukung rezim Sy'ah Alawiyyin, yang dipimpin Bashar al-Assad.
“Kalaupun kami memulai (serangan), kami tidak akan mengeluarkan pernyataan. Ketika kami mulai, operasi itu akan berbicara dengan sendirinya.”
Nasrallah menegaskan kawasan yang menjadi target operasi serangan ialah area perbatasan Qalamoun. Daerah yang membentang di perbatasan Suriah-Libanon itu tidak dijaga ketat oleh militer Libanon, sehingga kelompok Jabhah Al-Nusrah dapat leluasa menggelar serangan.
Insiden serangan Jabhah Al-Nusrah paling mutakhir terjadi pada Selasa (05/05) lalu. Bahkan, menurut aparat Libanon, kelompok tersebut menyandera sejumlah orang, termasuk beberapa serdadu dan polisi Libanon.
Hisbullah, yang merupakan sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad, telah mengirim ratusan anggotanya untuk turut angkat senjata melawan sejumlah kelompok milisi Sunni, termasuk Jabhah Al-Nusra. Hisbullah yang menjadi tulang punggung rezim Bashar al-Assad, berjuang mempertahankan pemerintahanyag penuh dengan lumuran darah rakyatnya.
Sudah lebih 500 ribu penduduk Suriah tewas, dan separuh penduduknya mengungsi di perbatasan Turki, Jordan dan Lebanon. Ini akibat perang yang sangat tragis. Rezim Syi'ah al-Assad sudah menggunakan segala jenis senjata, termasuk senjata pemusnah massal, sarin untuk membunuh rakyatnya. [jj/aby/voa-islam.com]