View Full Version
Rabu, 13 May 2015

Pembelot Pakistan Kunci Keberhasilan Operasi Pembunuhan Syaikh Usamah Bin Ladin

ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Dua mantan pejabat senior militer Pakistan mengatakan kepada AFP hari Selasa (12/5/2015) bahwa seorang pembelot dari intelijen Pakistan membantu AS dalam memburu pendiri Al-Qaidah, Syaikh Usamah Bin Ladin, tetapi membantah kedua negara telah resmi bekerja sama.

Komentar para pejabat itu datang setelah penerbitan laporan berita kontroversial oleh wartawan AS Seymour Hersh di mana ia mengklaim telah menemukan kesepakatan rahasia antara Washington dan Islamabad yang mengakibatkan pembunuhan pemimpin Al-Qaidah itu pada 2011.

Gedung Putih telah tegas menolak klaim Hersh bahwa Pakistan diberitahu terlebih dahulu tentang penggerebekan Pasukan Khusus Navy SEAL pada 2 Mei 2011 di kota garnisun Abbottabad, 110 kilometer utara ibukota.

Operasi itu memicu tuduhan pihak berwenang Pakistan telah berkolusi dengan Al-Qaidah, sebuah klaim yang dibantah oleh Islamabad.

Sebuah sumber - yang merupakan seorang pejabat senior militer yang bertugas pada saat penggerebekan terjadi - mengatakan kepada AFP pada Selasa bahwa pembelot itu adalah seorang perwira intelijen "pandai dan energik" peringkat menengah yang upayanya penting untuk keberhasilan operasi tersebut.

Laporan Hersh mengutip sumber senior AS mengatakan sebuah pendekatan "infiltrasi" kepala kantor CIA Islamabad saat itu pada 2010 menjanjikan untuk membawa mereka kepada Bin Laden, yang menurut wartawan tersebut telah dipenjarakan oleh Pihak berwenang Pakistan di kompleks Abbottabad sejak tahun 2006.

Bagaimanapun, sumber militer Pakistan mengklaim kepada AFP bahwa pembelot itu tidak mengetahui sasarannya adalah Bin Laden tapi justru malah diberi tugas yang kemudian akan membantu memverifikasi identitas pemimpin Al-Qaidah tersebut.

Sumber tersebut menolak untuk menguraikan apa tugas itu, tetapi penyelidikan Pakistan menemukan bahwa badan intelijen pusat AS telah menjalankan program vaksinasi palsu dengan bantuan antek CIA, dokter Shakeel Afridi demi memperoleh sampel DNA dari Syaikh Usamah Bin Ladin. (st/AFP)


latestnews

View Full Version