View Full Version
Jum'at, 14 Aug 2015

Diam-diam Ada Pertemuan Tertutup Jokowi Dengan Uskup Vatikan, Apa Isinya?

JAKARTA (voa-islam.com) - Uskup Pietro Parolin, wakil delegasi Tahta Vatikan, melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi, Rabu lalu (12/8). Pertemuan tertutup itu membicarakan hubungan antar agama di Indonesia.

Seusai pertemuan, Pietro menyatakan Indonesia yang warga negaranya mayoritas Islam memiliki peran penting untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di wilayahnya.

“Misi utama kami adalah ingin memastikan bahwa kerukunan antar umat beragama di Indonesia dapat menjadi model bagi negara-negara lain. Saat ini situasi di belahan dunia masih berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan, diantaranya masih banyak konflik yang mengatasnamakan agama,” kata Pietro.

Ironisnya, menurut Pietro, agama digunakan sebagai alat melakukan kekerasan. Terkait dengan langkah pemerintah Indonesia yang terus menerus berupaya meredam konflik atas nama agama, Vatikan memberikan apresiasi. “Konflik atas nama agama tidak dibenarkan sama sekali,”ujar Uskup Vatikan ini sebagaimana diberitakan Kompas.

Menteri Agama Undang Paus Fransiscus ke Indonesia

Selain Jokowi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun berkesempatan mengungkapkan agendanya untuk mengundang pemimpin tertinggi umat Katolik se-dunia, Paus Fransiskus, ke Indonesia guna membahas berbagai isu, terutama terkait perdamaian dan pencegahan konflik antarumat beragama.

"Dengan segala kerendahhatian, kami mengundang Paus Fransiskus untuk berkenan berkunjung ke Indonesia," kata Menteri Lukman dalam rangka kunjungan Kardinal Pietro Parolin dari Secretary of State Vatikan di ruang kerjanya di Jakarta, Rabu (12/8/2015).

Lukman mengatakan, kunjungan itu nantinya untuk meneguhkan agar semangat dialog antarumat beragama terus dikembangkan. Selain itu, kunjungan itu juga ditujukan untuk memperlihatkan kehidupan keagamaan di Indonesia dan bertemu dengan umat Katolik di Indonesia.

Menurut Lukman, hubungan baik Indonesia dan Vatikan sudah terjalin sejak lama atau lebih dari 65 tahun. Umat Katolik di Indonesia sendiri jumlahnya cukup banyak, tidak kurang dari tujuh juta jiwa.

Kepada Kardinal, Menteri Agama (Menag) mengaku sangat terbantu dengan keberadaan para pemuka agama, termasuk pemuka agama Katolik dan jajaran keuskupan yang ada di semua provinsi di Indonesia. Mereka dinilai turut menjalankan misi Kementerian Agama dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan masyarakat Indonesia.

Menag juga mengatakan, dirinya mengikuti perkembangan upaya-upaya Paus Fransiskus dalam membangun dialog lintas agama melalui media massa.

"Upaya untuk selalu membangun dialog antarumat beragama merupakan sesuatu yang sangat positif, dan kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas apa yang selama ini dilakukan oleh Paus Fransiskus yang dampaknya sangat baik bagi Indonesia dan juga dunia," katanya.

Terkait kunjungan Kardinal Pietro, Menag Lukman menyambut baik kegiatan tersebut. Menurut Lukman, kunjungan pertama Sekretaris Negara Vatikan ke Indonesia ini sangat baik bagi hubungan kedua negara.

Akan disampaikan ke Paus

Kardinal Pietro Parolin menyambut baik dan akan menyampaikan undangan tersebut kepada Paus Fransiskus.

Kardinal Pietro berharap, Paus nantinya berkesempatan untuk berkunjung dan bisa menyaksikan kehidupan beragama di Indonesia.

Pietro juga mengundang Menag Lukman, jika ada kesempatan ke Eropa, untuk berkunjung ke Sekretariat Vatikan di Roma. "Kami sangat tertarik dengan Islam Nusantara," kata Pietro.

Mungkinkah kehadiran Uskup dari Vatikan Pietro ini berkaitan dengan tekanan umat Islam pada kasus penyerangan Masjid Baitul Mutaqin di Tolikara, Papua? Berdasarkan sumber terpercaya kami, Polisi melarang umat Islam berdemonstrasi dengan mengangkat isu Tolikara dan di media Menkopolhukam Tedjo Edi bahkan meminta umat Islam tidak mempermasalahkan bendera Israel di Papua, bukti lain umat Islam dilarang mengungkit kasus ini pada acara publik dan sejenisnya jika ingin kegiatannya diizinkan pihak kepolisian. Naudzubillah [adivammar/sharia/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version