View Full Version
Kamis, 15 Oct 2015

Syi'ah Hizbullah Tingkatkan h Keamanan di Libanon Menjelang Hari Ashura

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Kelompok militan  Syi'ah bersenjata di Libanon, Hizbullat telah memperketat langkah-langkah keamanan di daerah-daerah berpenduduk Syi'ah di Libanon menjelang hari Asyura disaat partai Syi'ah itu semakin memperluas kehadiran militernya di Suriah dalam memerangi mujahidin Sunni di negara itu, menurut laporan baru-baru ini.

Harian pro-Damaskus As-Safir, hari Selasa (13/10/2015) melaporkan peningkatan langkah-langkah keamanan Hizbullat, mengatakan hal itu datang di tengah kekhawatiran serangan mujahidin di daerah Syi'ah Libanon sebagai pembalasan setelah intervensi militer Rusia di Suriah yang didukung oleh koalisi yang mencakup kelompok militan Syi'ah bersenjata tersebut.

"Hizbullah (baca;Hizbullat) telah memperketat prosedur keamanan pencegahan di daerah tertentu Libanon, terutama dari Dahiyeh," kata harian Libanon itu.

Laporan itu menambahkan bahwa langkah-langkah keamanan baru telah datang pada waktu yang sama ketika partai Syi'ah itu "memperluas partisipasi mereka dalam perang Suriah."

Media pro-Hizbullat media telah menyebut semua peran partai Syi'ah itu dalam "koalisi 4 + 1" yang juga mencakup Rusia, Iran, Suriah dan Irak.

Al-Akhbar melaporkan bahwa pasukan Syi'ah Hizbullat telah disebar ke timurlaut Suriah untuk mengambil bagian dalam serangan besar rezim, sementara sejumlah petempur kelompok militan tersebut, termasuk dua komandan mereka, telah mati dalam beberapa hari terakhir dalam ofensif tersebut.

Pada hari Rabu, harian Kuwait mengatakan bahwa "Hizbullat takut reaksi mujahidin Sunni di daerah yang mereka kontrol di Libanon setelah intervensi Rusia yang berdampak di medan perang Suriah."

"Partai ini telah meningkatkan dua kali lipat jumlah personel keamanan di pos pemeriksaan terkemuka di ke daerah Dahiyeh selatan Beirut," kata sumber keamanan kepada Al-Jarida.

Sumber itu menyatakan kekhawatiran atas kemungkinan "serangan jibaku yang menargetkan pertemuan kelompok militan Syi'ah bersenjata itu yang mempersiapkan peringatan Asyura."

"Terutama setelah insiden nyata yang berlangsung pekan lalu," sumber itu menambahkan, mengacu pada sebuah serangan bom pinggir jalan pada 5 Oktober di perbatasan timur Libanon terhadap sebuah minibus yang ditumpangi oleh anggota Syi'ah Hizbullat.

"Sebuah pertemuan keamanan rahasia digelar beberapa hari lalu antara kepala Liaison dan Koordinasi Komite partai itu, Wafiq Safa dan Menteri Dalam Negeri [Libanon] Nohad Machnouk untuk mengkoordinasikan pelaksanaan rencana keamanan yang seharusnya [untuk dimulai] pada hari-hari sebelum [Ashura ]. "

"Machnouk memahami kekhawatiran dari kepala keamanan partai itu dan telah [menunjuk] perwira informasi cabang [Pasukan Keamanan Dalam Negeri] [untuk bertindak] sebagai ... penghubung antara dua badan tersebut sehingga informasi dapat disampaikan secara profesional dan cepat."

Hari suci Syi'ah Ashura-yang diklaim penganut agama Syi'ah untuk memperingati terbunuhnya Hussein bin Ali Bin Abi THalib dalam Pertempuran Karbala di 680 H-telah menjadi titik fokus bagi serangan mujahidin Sunni dalam beberapa dekade terakhir.

Syi'ah Hizbullat telah memperketat langkah-langkah keamanan dalam beberapa tahun terakhir selama Asyura, sementara pasukan keamanan Libanon telah menggagalkan serangan mujahidin yang ditujukan terhadap kelompok militan Syi'ah itu pada kesempatan tersebut.

Pekan lalu, harian Libanon Al-Joumhouria melaporkan bahwa kekhawatiran telah meningkat lebih atas potensi kampanye serangan jihad baru yang menargetkan Syi'ah Hizbullat di Libanon.

Harian Al-Joumhouria Libanon menggambarkan serangan IED 5 Oktober di kota Chtoura perbatasan Bekaa sebagai "tanda kuburan yang menunjukkan kembalinya pemboman yang menargetkan konvoi militan Syi'ah Hizbullat yang mengirim pejuang ke Suriah."

"Kekhawatiran kembalinya operasi pemboman telah diperbaharui," kata seorang sumber kepada harian itu.

Sementara itu, harian Kuwait Al-Rai mengatakan bahwa serangan IED Bekaa "mungkin menandakan kemungkinan kembalinya serangkaian serangan yang menargetkan daerah-daerah padat berpenduduk Syi'ah dan kendaraan kelompok militan Syi'ah bersenjata tersebut." (st/mmedia)


latestnews

View Full Version