View Full Version
Jum'at, 20 Nov 2015

Turki Deportasi 8 Tersangka Anggota Daulah Islam (IS) ke Maroko

ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Turki pada hari Kamis (19/11/2015) mendeportasi delapan tersangka anggota Daulah Islam (IS) yang ditahan di bandara Istanbul pekan ini kembali ke negara asal mereka Maroko, kata seorang pejabat pemerintah.

Polisi kontra-teror menahan para tersangka di Bandara Ataturk Istanbul setelah mereka terbang dari kota Casablanca Maroko, Selasa.

Media setempat mengatakan mereka berencana untuk menyelinap ke Eropa dengan kedok menjadi pengungsi.

"Orang-orang yang ditahan sesuai dengan penilaian di tempat profiler, yang menandai dengan warga negara Maroko itu sebagai tersangka teror," kata pejabat tersebut. "Semua telah dideportasi hari ini."

Pihak berwenang Turki memiliki tim-tim profiler di tempat di bandara-bandara dan hub-hub transportasi lainnya untuk segera menilai ancaman oleh para tersangka wisatawan.

Media lokal melaporkan bahwa polisi Turki menemukan catatan tulisan tangan di salah satu tersangka yang merinci rute migrasi dari Istanbul ke Jerman melalui Yunani.

Pejabat Turki tidak segera dapat mengkonfirmasi keaslian catatan itu atau jika para tersangka sedang berusaha untuk memasuki Eropa sebagai pengungsi.

Pejabat itu mengatakan identifikasi tersangka bagaimanapun "membuktikan fakta bahwa cara yang paling efektif untuk memerangi terorisme adalah bagi negara-negara sumber untuk berbagi data intelijen dengan mereka".

Pejabat itu menambahkan bahwa berdasarkan data intelijen yang disediakan oleh negara-negara sekutu, pemerintah Turki telah memberlakukan larangan masuk bagi 20.500 individu yang "ditandai sebagai pejuang jihadis asing".

Turki adalah titik peluncuran utama bagi para migran dan pengungsi yang melarikan diri ke Eropa, dan saat ini tampat penampungan bagi lebih dari dua juta pengungsi Suriah.

Serangan Paris pekan lalu bagaimanapun menimbulkan kekhawatiran keamanan atas arus migran, setelah ditemukannya pasport Suriah di tempat bom jibaku yang terdaftar di pulau Leros Yunani pada 3 Oktober.

Turki telah lama dikecam oleh sekutu Barat-nya karena tidak berbuat cukup untuk menghentikan aliran jihadis yang melintasi perbatasan sepanjang 911km dengan Suriah tetapi telah meningkatkan keamanan setelah serangan mematikan di tanah Turki yang dipersalahkan pada pejuang IS.

Pada tanggal 6 November, 41 warga negara Maroko ditolak masuk ke Turki dan dideportasi setelah profiler di Bandara Ataturk menandai mereka sebagai "tersangka teror".

"Masalah ketidakstabilan di Afrika Utara mempengaruhi Turki," kata pejabat Turki lain kepada AFP, mengatakan sebuah "proses remilitarisation" mendorong para radikal. (st/mee)


latestnews

View Full Version