View Full Version
Senin, 14 Nov 2016

Militer Budha Myanmar Bunuh 30 Muslim Rohingya di Rakhine

RAKHINE, MYANMAR (voa-islam.com) - Pasukan Myanmar telah membunuh puluhan Muslim Rohinya dalam gelombang terbaru dari tindakan keras terhadap minoritas paling teraniaya di dunia di barat negara bagian Rakhine.

Militer mengklaim dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (14/11/2016) bahwa sekitar 30 orang itu sebagai anggota dari apa yang disebut "kelompok militan" Muslim Rohingya dan tewas dalam bentrokan yang meletus di kota perbatasan Maungdaw selama akhir pekan.

Pihak berwenang telah memblokir akses ke daerah itu, sehingga sulit untuk secara independen memverifikasi laporan pemerintah atau tuduhan tentara.

Utara Rakhine telah berada di bawah kuncian militer sejak dugaan serangan terhadap penjaga perbatasan negara itu pada tanggal 9 Oktober menewaskan sembilan polisi. Pemerintah Budha Myanmar menuduh Rohingya berada di balik serangan itu.

Tentara telah menewaskan puluhan Muslim Rohingya dan menangkap lebih banyak lagi dalam perburuan mereka untuk para tersangka penyerang.

Menurut perkiraan Reuters, korban tewas terakhir tersebut, menjadikan jumlah Muslim Rohnigya yang terbunuh sejak 9 Oktober menjadi 60.

Rakhine, rumah bagi sekitar satu juta Muslim Rohingya, telah menjadi tempat kekerasan komunal yang dilakukan oleh  teroris Buddha sejak 2012.

Ratusan orang telah tewas, sementara puluhan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan tinggal di kamp-kamp kumuh di Myanmar dan negara-negara lain di Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Menurut PBB, Rohingya adalah salah satu minoritas yang paling teraniaya di dunia.

Pemerintah menyangkal kewarganegaraan penuh untuk 1,1 juta penduduk Rohingya, mencap mereka imigran ilegal dari Bangladesh, bahkan meski banyak dari mereka secara garis keturunan telah tinggal  berabad-abad di Myanmar.

Ada banyak laporan oleh saksi mata tentang eksekusi darah dingin, pemerkosaan dan serangan pembakaran terhadap rumah-rumah Muslim Rohingya oleh pasukan keamanan Budha Myanmar.

Human Rights Watch mengatakan hari Ahad bahwa gambar satelit definisi tinggi menunjukkan kerusakan yang terkait dengan kebakaran yang meluas dari desa-desa Rohingya, menambahkan kerusakan itu lebih buruk dari yang ditakuti.

Pemerintah dan tentara Budha Myanmar, bagaimanapun, tidak mau mengakui tuduhan itu, mengklaim mereka telah hanya melakukan "pembersihan operasi" di wilayah tersebut. (st/ptv)


latestnews

View Full Version