View Full Version
Ahad, 15 Sep 2019

Trump Konfirmasi Kematian Putra Syaikh Usamah Bin Ladin, Hamza

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Presiden AS Donald Trump telah mengkonfirmasi bahwa putra Syaikh Usamah Bin Ladin, Hamza, gugur dalam operasi kontrajihadis AS.

Kematian calon penerus Syaikh Usamah Bin Ladin itu dilaporkan awal tahun ini.

"Hamza Bin Ladin, anggota tingkat atas Al-Qaidah dan putra Osama Bin Ladin, tewas dalam operasi kontraterorisme Amerika Serikat di wilayah Afghanistan / Pakistan," kata sebuah pernyataan dari kantor Trump yang dikirimkan kepada para wartawan pada hari Sabtu (14/9/2019).

Kematian Hamza telah menghilangkan Al-Qaidah dari "keterampilan kepemimpinan penting dan koneksi simbolis dengan ayahnya." Di dalam Al-Qaidah, putra Syaikh Usamah Bin Ladin itu "bertanggung jawab untuk merencanakan dan berurusan dengan berbagai kelompok teroris (baca; jihadis)," tambahnya.

Kematian Hamza Bin Ladin dalam serangan udara pertama kali dilaporkan akhir Juli. Saat itu, Trump mengatakan bahwa pria itu "sangat mengancam" bagi AS, tetapi menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut. Namun, dengan konfirmasi resmi kematian Hamza, masih belum jelas kapan - dan di mana - operasi AS itu berlangsung secara tepat.

Hamza membuat pernyataan publik terakhir yang diketahui melalui corong propaganda Al-Qaidah pada tahun 2018, mengancam Arab Saudi dengan serangan dan menyerukan agar monarki Saudi digulingkan. Hamzah Bin Usamah Bin Ladin, yang lahir sekitar tahun 1989 di Jeddah, telah lama dicari oleh FBI, yang menawarkan hingga $ 1 juta untuk informasi tentang keberadaannya.

Menurut laporan media, Hamza lahir dari putri anggota senior Al-Qaidah lainnya, Abdullah Ahmed Abdullah, yang dikenal dengan nama samarannya Abu Muhammad al Masri. Pria itu dicari karena perannya dalam pemboman kedutaan 1998 di Kenya dan Tanzania. (st/RT)


latestnews

View Full Version