View Full Version
Ahad, 19 Jan 2020

Iran 'Tidak Miliki Rencana' Kirim Kotak Hitam Pesawat Ukraina yang Ditembak Jatuh ke Kiev

TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Kepala tim investigasi Iran membantah laporan sebelumnya bahwa kotak hitam dari pesawat Ukraina yang jatuh akan dikirim ke Kiev. Mengatakan Teheran mencoba mengekstraksi data itu sendiri.

“Kami mencoba membaca kotak hitam di Iran. Jika tidak, pilihan kami adalah Ukraina dan Prancis, tetapi sejauh ini belum ada keputusan yang diambil untuk mengirimnya ke negara lain, ”Hassan Rezaeifar, yang memimpin penyelidikan atas insiden tersebut bersama dengan Organisasi Penerbangan Sipil negara itu, kepada kantor berita lokal IRNA pada hari Ahad (19/1/2020).

Dia menambahkan bahwa Iran sejauh ini "tidak memiliki rencana" untuk mengirim rekaman penerbangan tersebut ke Kiev.

Rezaeifar sebelumnya telah dikutip oleh media Iran mengatakan bahwa kotak hitam akan dikirim ke Ukraina, di mana para ahli dari AS, Kanada dan Prancis akan bekerja untuk mengekstraksi data dari mereka. Pejabat itu juga mengatakan bahwa Iran kekurangan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat untuk mengunduh data dari perekam tersebut.

Pertahanan udara Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC) menembak jatuh pesawat penumpang itu tak lama setelah lepas landas dari Teheran pada 8 Januari, menewaskan semua 176 orang di dalamnya. Beberapa jam sebelumnya, IRGC telah meluncurkan rudal balistik pada pasukan AS di Irak dalam menanggapi serangan udara AS yang menewaskan jenderal top Iran di Baghdad. Para pejabat mengklaim perwira tingkat rendah mengira pesawat itu sebagai rudal jelajah AS.

Para pejabat Syi'ah Iran awalnya menutup-nutupi penyebab kecelakaan tersebut mengklaim itu karena masalah teknis dan mengundang negara-negara yang kehilangan warga negara untuk membantu penyelidikan. Tiga hari kemudian, Iran mengaku bertanggung jawab setelah para pemimpin Barat mengatakan ada bukti kuat bahwa pesawat itu dihantam oleh rudal darat-ke-udara.

Para korban termasuk 57 warga Kanada serta 11 Ukraina, 17 orang dari Swedia, empat warga Afghanistan dan empat warga negara Inggris. Sebagian besar yang terbunuh adalah orang Iran. Lima negara lainnya menuntut Iran menerima tanggung jawab penuh dan membayar kompensasi kepada keluarga para korban.

Pesawat itu adalah Boeing 737-800 yang dirancang dan dibangun di AS. Mesin pesawat dirancang oleh CFM International, sebuah perusahaan gabungan antara grup Prancis Safran dan grup AS GE Aviation. Investigator dari kedua negara telah diundang untuk mengambil bagian dalam penyelidikan. (RT/Aby)


latestnews

View Full Version