View Full Version
Ahad, 19 Jan 2020

Sektor Pariwisata di Iran Semakin Terpukul Menyusul Jatuhnya Pesawat Ukiraina

TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Asosiasi Transportasi Udara dan Agen-agen Turisme Iran mengungkapkan bahwa sektor pariwisata di Iran mengalami pukulan parah pada pekan pertama jatuhnya pesawat Ukraina yang menewaskan semua 176 orang di dalamnya.

Kantor Berita Buruh Iran (ILNA), pada hari Sabtu (18/1/2020), melaporkan statistik wisatawan asing yang menunjukkan penurunan dramatis pada saat Iran menderita tekanan ekonomi besar sebagai akibat dari sanksi AS.

Lebih dari itu, Lufthansa Jerman pada hari Jum'at mengatakan bahwa penerbangan ke Teheran ditunda hingga 28 Maret, memperpanjang larangan penerbangan di atas Iran setelah sebuah pesawat Ukraina ditembak jatuh minggu lalu.

Lufthansa, satu-satunya maskapai penerbangan besar Eropa yang terbang ke Iran sejak 2018, awalnya menangguhkan penerbangan hingga akhir Januari. Bisnis perusahaan Austrian Airlines juga mengikuti penangguhan tersebut, katanya.

Semua 176 penumpang dan awak di pesawat Ukraine International Airlines tewas setelah ditembak jatuh oleh rudal Iran segera setelah lepas landas dari Teheran.

Kepala Kantor Serikat Pariwisata dan Penerbangan Hurmatullah Rafaei mengatakan bahwa sebagian besar perjalanan wisata dari negara-negara barat yang akan mengunjungi Iran dibatalkan setelah pesawat Ukraina jatuh di Teheran.

Menurut pejabat Iran, penerbangan dari AS dan Kanada dibatalkan 100%, sementara penerbangan dari Australia dan tetangganya menurun 80%, dan penerbangan Eropa, serta penerbangan Asia, turun 60%.

Rafaei mengatakan bahwa 70% dari semua perjalanan wisata telah mengajukan pembatalan, memperkirakan penurunan lebih lanjut dalam pariwisata dalam beberapa hari ke depan.

Iran merayakan Nowruz pada 21 Maret. Wilayah selatan Iran selama bulan Maret dan April adalah yang paling menarik bagi pariwisata asing.

Ini adalah pukulan kedua yang menyerang Iran dalam hal penurunan tingkat penerbangan. Beberapa perusahaan Eropa, seperti Air France dan British Airways telah menangguhkan penerbangan mereka setelah penerapan kembali sanksi AS terhadap Iran pada 2018. (AA)


latestnews

View Full Version