View Full Version
Sabtu, 28 Mar 2020

Turki Karantina Selusin Wilayah Dalam Rangka Memerangi Virus Corona

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Selusin daerah telah ditempatkan di bawah karantina di Turki untuk memerangi wabah virus corona baru, Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan pada hari Jum'at (27/3/2020).

"Ketika risiko penularan di beberapa desa atau kota tinggi, keputusan seperti itu dapat dibuat," kata Soylu kepada televisi swasta NTV.

"Secara total, 12 kota dan desa telah dikarantina," katanya.

Soylu mengonfirmasi karantina di lima wilayah di provinsi Laut Hitam Rize setelah ada satu kematian akibat virus Corona di wilayah itu. Dia tidak menyebutkan nama daerah lain.

Kota Kendirli dan empat desa di sekitarnya terkunci untuk membendung kasus virus Corona yang potensial, kata direktorat kesehatan provinsi dalam sebuah pernyataan.

Lalu lintas ke dan dari area ini dilarang. Pernyataan itu mengatakan bahwa orang dengan gejala batuk atau demam akan diidentifikasi dan menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah mereka.

Jika situasi mereka serius, mereka akan dirawat di rumah sakit, pernyataan itu menambahkan.

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan pada hari Jum'at bahwa jumlah kematian terkait virus Corona di Turki telah meningkat menjadi 92, sementara total kasus mencapai 5.698.

Pejabat belum memberikan rincian kasus berdasarkan wilayah.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan langkah-langkah tambahan untuk memerangi pandemi, termasuk penangguhan semua penerbangan internasional.

Juga, tempat piknik, hutan, dan situs arkeologi akan ditutup pada akhir pekan. Semua perjalanan antar kota harus mendapat persetujuan dari gubernur setempat.

Turki telah mengambil langkah-langkah mulai dari menutup sekolah dan universitas, menunda pertandingan sepak bola hingga melarang shalat jamaah.

Tetapi tidak menyatakan karantina penuh.

Erdogan mendesak orang Turki untuk tetap berpegang pada "kondisi karantina sukarela" dan tidak pergi kecuali jika benar-benar diperlukan.

Mengatasi masalah penahanan setelah posting media sosial "provokatif", Soylu mengatakan jumlahnya telah mencapai 477 dari 410 - 70 persen di antaranya merupakan anggota kelompok-kelompok teror termasuk militan Komunis Kurdi yang dilarang dan pengikut cendekiawan yang berbasis di AS Fethullah Gulen.

Ankara menyalahkan Gulen karena kudeta 2016 yang gagal. (TNA)


latestnews

View Full Version