View Full Version
Ahad, 24 May 2020

Haftar Serukan Pasukannya Targetkan 'Kolonial' Turki Setelah Derita Kerugian Besar

BENGHAZI, LIBYA (voa-islam.com) - Komandan militer pemberontak Libya jenderal Khalifa Haftar hari Sabtu (23/5/2020) menyerukan pasukan loyalisnya untuk melakukan beraksi melawan Turki, sekutu utama saingannya yang diakui PBB di Tripoli, setelah menderita kerugian besar.

Dalam sebuah pesan audio yang ditinjau oleh Reuters, Haftar mendesak para pendukungnya untuk melawan intervensi "kolonial" oleh Turki "sampai kekalahannya", dalam referensi ke pemerintahan bersejarah Ottoman Libya.

"Anda menciptakan kemuliaan saat melawan penjajah jahat yang rakus demi kekayaan kita," kata Haftar. "Dan kau berperang di semua lini, perang di mana tidak ada yang lain selain kemenangan."

Klip suara Haftar muncul ketika Presiden AS Donald Trump mengadakan panggilan telepon dengan timpalan Turki Tayyip Erdogan, di mana ia menyerukan "pelepasan cepat" dari konflik di Libya.

Kedua pemimpin itu berbincang menyusul tersingkirnya Tentara Nasional Libya Haftar dari satu-satunya pangkalan udara Libya-barat mereka dan beberapa kota strategis, yang memicu ancaman pembalasan dari milisi yang mundur.

Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dan sekutu-sekutu Libya yang diakui secara internasional baru-baru ini merebut kembali pangkalan udara utama yang mengubah gelombang konflik Tripoli dengan LNA.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dikutip oleh Reuters mengatakan bahwa negaranya telah "mengubah keseimbangan" di Libya dan mencegah "perang saudara."

"Satu-satunya solusi di Libya adalah solusi politik dan Haftar perlu memahami ini," kata Mevlut, menurut agensi.

Haftar yang berbasis di Libya timur meluncurkan serangan di ibukota lebih dari setahun yang lalu. Pasukan Haftar - didukung oleh Uni Emirat Arab, Mesir dan Rusia - mengatakan mereka akan melakukan kampanye udara besar-besaran sebagai tanggapan terhadap operasi GNA.

Menurut Reuters, LNA mengatakan telah menarik diri dari beberapa daerah setelah kemajuan GNA, tetapi juga melakukan penyergapan di kamp militer Yarmouk di Tripoli, di mana pejuang saingan ditangkap atau dibunuh.

Ancaman LNA terhadap Turki bukan yang pertama kali muncul pekan ini. Pada hari Kamis, sebuah laporan Bloomberg mengutip kepala angkatan udara Haftar, Saqr al-Jaroushi, bersumpah untuk menyerang posisi militer Turki di Libya.

"Anda akan melihat kampanye udara terbesar dalam sejarah Libya dalam beberapa jam mendatang," kata Jaroushi. "Semua posisi dan kepentingan Turki di semua kota adalah target yang sah untuk jet angkatan udara kami dan kami menyerukan warga sipil untuk menjauh dari mereka." (TNA)


latestnews

View Full Version