View Full Version
Sabtu, 04 Jul 2020

Turki: UEA Sedang Lakukan Kampanye Untuk Mendominasi Timur Tengah dan Afrika Utara

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Duta Besar Turki untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Feridun Sinirlioglu mengumumkan pada hari Rabu bahwa Uni Emirat Arab (UEA) sedang melakukan kampanye untuk mendominasi wilayah tersebut, menuduhnya melakukan kejahatan perang untuk mencapai hal ini.

Dalam sebuah surat yang dikirim ke Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Sinirlioglu menegaskan: "Tindakan UEA adalah kejahatan perang, yang menyebabkan korban massal sipil dan perusakan sistematis infrastruktur sipil melalui serangan udara."

Alasan tindakan ini dikaitkan dengan "ambisi berlebihan" Abu Dhabi untuk mendominasi wilayah yang lebih luas, menekankan bahwa tindakan ini "tidak menghasilkan apa-apa selain penderitaan manusia."

Menurut jaringan berita Turki TRT, Sinirlioglu memberi tahu bahwa Dewan Keamanan harus mengingatkan UEA bahwa ia terikat oleh hukum internasional terhadap "kebijakan yang merusak dan jahat" di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Dia mengutip tindakan UEA di Yaman, mencatat bahwa puluhan ribu warga Yaman, termasuk warga sipil, diyakini telah terbunuh dalam konflik, yang ditanggung oleh campur tangan UEA dan koalisi yang dipimpin Saudi.

Campur tangan semacam itu, menurut Sinirlioglu, telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia karena jutaan orang tetap berisiko kelaparan.

Mengenai situasi di Libya, Sinirlioglu menambahkan: "Buku pedoman militer yang sama yang digunakan di Yaman juga diterapkan di sini, dengan mengebom warga sipil dan infrastruktur sipil dan bekerja sama dengan kelompok radikal dan ekstrimis."

PBB, Sinirlioglu menjelaskan, juga mencatat pelanggaran sistematis embargo senjata oleh UEA dan pengerahan tentara bayaran dari Suriah, Sudan, Chad dan negara-negara lain ke Libya.

Mengakhiri suratnya, ia mendesak agar UEA: "Harus menghormati kemerdekaan, kedaulatan, persatuan, dan integritas teritorial negara-negara lain dan itu harus berhenti memicu ketidakstabilan di kawasan dan di luarnya." (MeMo)


latestnews

View Full Version