TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Seorang jaksa tingkat atas Iran menuduh perusahaan keamanan Inggris G4S terlibat dalam pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani pada Januari 2020, lapor media pemerintah Iran.
Jaksa Agung Ali Al-Qasi Mehr mengatakan G4S "bertanggung jawab untuk mengamankan penerbangan" di bandara Baghdad, tempat Soleimani melakukan perjalanan pada hari kematiannya.
"Begitu Jenderal Soleimani dan kelompoknya tiba, unsur-unsur di perusahaan memberikan informasi tentang mereka kepada para teroris," Mizan Online, portal berita resmi pengadilan Iran, mengutip jaksa penuntut.
Al-Qasi Mehr menambahkan bahwa lebih dari 2.000 "dokumen internasional" dapat mendukung kasus hukum terhadap G4S.
Perusahaan keamanan yang berbasis di London tersebut telah menepis tuduhan itu, menyebutnya sebagai "spekulasi yang sama sekali tidak berdasar", menurut pernyataan yang dikirim melalui email.
"G4S ingin menjelaskan bahwa mereka sama sekali tidak terlibat dalam serangan terhadap Qasem Soleimani dan Abu-Mahdi al-Muhandis," kata perusahaan itu dalam pernyataan yang dikirim melalui email.
"Menanggapi spekulasi baru-baru ini, yang sama sekali tidak berdasar, G4S ingin menjelaskan bahwa mereka sama sekali tidak terlibat dalam serangan terhadap Qasem Soleimani dan Abu-Mahdi al-Muhandis," kata juru bicara G4S dalam pernyataan terpisah.
G4S telah ditugaskan untuk operasi keamanan di Bandara Internasional Baghdad sejak 2010.
Tuduhan terhadap G4S muncul ketika Iran bersiap untuk memperingati ulang tahun pertama kematian Soleimani, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di dekat bandara Baghdad.
Soleimani mengepalai Pasukan Quds, sayap operasi asing dari Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC) yang secara langsung bertanggung jawab kepada pemimpin tertinggi Syi'ah Iran Ayatola Ali Kamenei.
Seorang veteran perang Iran-Irak 1980-88, Soleimani juga ditugaskan untuk mengawasi operasi militer Iran di Suriah, Irak dan di tempat lain. (TNA)