KARABAKH ATAS, AZERBAIJAN (voa-islam.com) - Ledakan ranjau di Karabakh Atas atau dikenal juga sebagai Nagorno-Karabakh yang baru dibebaskan telah menewaskan 14 warga Azerbaijan sejak perjanjian gencatan senjata ditandatangani antara Azerbaijan dan Armenia November lalu.
Dalam sebuah pernyataan, Kantor Jaksa Agung Azerbaijan mengatakan 14 orang Azerbaijan, termasuk lima tentara Azerbaijan, tewas oleh ranjau yang ditanam oleh pasukan Armenia.
Pernyataan itu mengatakan 52 tentara dan delapan warga sipil juga terluka dalam ledakan itu.
Kantor tersebut memperingatkan warga sipil untuk memasuki daerah yang dibebaskan sampai wilayah tersebut dibersihkan dari ranjau.
Pembebasan Karabakh
Hubungan antara bekas republik Soviet di Armenia dan Azerbaijan telah tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai wilayah Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.
Ketika bentrokan baru meletus pada 27 September 2020, tentara Armenia melancarkan serangan terhadap warga sipil dan pasukan Azerbaijan serta melanggar beberapa perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.
Selama konflik 44 hari, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 pemukiman dan desa dari pendudukan selama hampir tiga dekade.
Meskipun kesepakatan 10 November mengakhiri konflik, tentara Armenia beberapa kali melanggar perjanjian dan membunuh beberapa tentara Azerbaijan dan seorang warga sipil, serta melukai beberapa orang, menurut Kementerian Pertahanan Azerbaijan. (AA)