View Full Version
Rabu, 15 Sep 2021

Yunani Akan Kirim Sistem Rudal Patriot Ke Arab Saudi

ATHENA, YUNANI (voa-islam.com) - Yunani akan mengirim baterei rudal anti-pesawat Patriot ke Arab Saudi dan 120 orang untuk mengoperasikan sistem senjata tersebut, menurut outlet berita lokal Yunani Ekathimerini.

Rudal tersebut dilaporkan akan tetap berada di negara itu untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, dan akan digunakan untuk memperkuat pertahanan udara Saudi.

Itu terjadi setelah AS mengeluarkan sebagian besar baterai rudal Patriotnya dari kerajaan, menurut laporan.

Kesepakatan untuk menyediakan baterai rudal kepada Arab Saudi ditandatangani pada bulan April, dan dipuji sebagai langkah maju dalam kerja sama Teluk Yunani.

"Ini merupakan langkah maju yang besar bagi negara kita terkait kerja sama dengan negara-negara Teluk dan juga kontribusi terhadap keamanan sumber energi yang lebih luas bagi Barat," kata Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias.

Ketika pengiriman sistem rudal Patriot Yunani pertama kali diumumkan, Dendias dengan cepat menyoroti sifat defensif dari sistem senjata tersebut.

"Tapi rudal Patriot bukan senjata ofensif, mereka adalah senjata pertahanan. Mereka tidak ditujukan terhadap siapa pun. Mereka mempertahankan wilayah udara seseorang," kata Dendias.

Pengiriman Yunani itu merupakan tanggapan atas serangan pesawat tak berawak pada September 2019, yang menargetkan kilang di perusahaan minyak publik Arab Saudi Aramco, menurut Ekathimerini.

Pada saat serangan itu, kementerian luar negeri Yunani mengutuk serangan tersebut, yang diklaim oleh pemberontak Syi'ah Houtsi di Yaman.

"Yunani dengan tegas mengutuk serangan pesawat tak berawak baru-baru ini terhadap fasilitas minyak di ibu kota Arab Saudi, Riyadh. Serangan ini membahayakan penduduk sipil, melanggar aturan Hukum Internasional, dan membahayakan keamanan dan stabilitas di wilayah yang sangat sensitif," kata pernyataan kementerian luar negeri Yunani.

Kontribusi Yunani dari sistem Patriot adalah tanda terbaru dari kerjasama yang berkembang antara Athena dan Riyadh.

Pada bulan Maret, Angkatan Udara Kerajaan Saudi mengirim jet tempur F-15 ke pulau Kreta Yunani, di mana mereka mengambil bagian dalam latihan Eye of Falcon 1, di atas Laut Mediterania.

Selanjutnya, Yunani telah berusaha untuk memperluas kerja samanya dengan UEA, yang mengerahkan jet tempur ke Kreta pada Agustus 2020. Itu terjadi pada saat ketegangan antara Yunani dan Turki meningkat menyusul perselisihan mengenai perbatasan maritim dan sumber daya lepas pantai di Mediterania Timur. (TNA)


latestnews

View Full Version