View Full Version
Selasa, 19 Oct 2021

Hamas Umumkan Kesepakatan Pertukaran Tahanan Dengan Israel Akan Segera Terjadi

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas pada hari Senin (18/10/2021) mengumumkan kesepakatan pertukaran tahanan yang akan segera terjadi dengan Israel, dengan mengatakan bahwa mereka telah “memaksa pendudukan untuk menyerah pada tuntutan perlawanan.”

Dalam sebuah pernyataan pada peringatan 10 tahun pertukaran tahanan Wafa al-Ahrar pada tahun 2011, gerakan tersebut mengatakan: “Membebaskan para tahanan adalah jalan strategis bagi Hamas… Gerakan ini mengerahkan segala upaya dan masih membuat kemajuan untuk mencapai ini, dan itu tidak akan mundur dari pendekatan ini.”

Pernyataan Hamas mengkonfirmasi adanya negosiasi yang kuat atas kesepakatan pertukaran tahanan yang ditengahi oleh Mesir. Pekan lalu, gerakan tersebut mengadakan pembicaraan tingkat tinggi di Kairo, memberi tahu pihak berwenang Mesir bahwa mereka siap untuk perjanjian pertukaran tahanan yang akan komprehensif atau dalam dua tahap.

Gerakan tersebut telah mengusulkan kesepakatan dua tahap, fase pertama yang mencakup pembebasan dua tahanan sipil Israel, Avraham Mengistu dan Hisham al-Sayed, di samping informasi tentang tentara Shaul Aaron dan Hadar Goldin, sebagai imbalan atas pembebasan Tahanan Palestina, yang meliputi orang tua, anak-anak, wanita dan tahanan yang menderita penyakit, serta mayat tahanan yang sudah meninggal.

Pada tahap kedua, negosiasi sedang berlangsung mengenai penyerahan tentara dengan imbalan 800 tahanan. Sebuah sumber yang akrab dengan kontak ini sebelumnya mengatakan bahwa Hamas telah mengusulkan penyerahan konten yang didokumentasikan tentang dua tentara Israel setelah pelaksanaan tahap pertama. Namun Israel tidak menanggapi usulan tersebut.

Diyakini bahwa hambatan yang menghambat kesepakatan pertukaran itu adalah penolakan Israel untuk membebaskan tahanan, yang termasuk dalam daftar "VIP" Hamas. Sumber-sumber Israel mengatakan bahwa Perdana Menteri Naftali Bennett khawatir bahwa pembebasan tahanan senior akan merusak persatuan dalam koalisinya.

Pengumuman Hamas tentang kesepakatan pertukaran segera datang bersamaan dengan kelanjutan mogok makan selama enam hari berturut-turut oleh tahanan yang tergabung dalam Jihad Islam, sebagai protes terhadap penganiayaan oleh Administrasi Otoritas Penjara setelah operasi Terowongan Gilboa.

250 tahanan meminta administrasi penjara untuk menghentikan tindakan pelecehan yang telah dikenakan pada mereka pada 6 September, ketika enam tahanan Palestina berhasil melarikan diri dari penjara Gilboa. (AA)


latestnews

View Full Version