View Full Version
Senin, 15 Aug 2022

Israel Klaim Blokir 'Terowongan Serang' Dari Gaza

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Militer Zionis Israel mengklaim pada hari Senin (15/8/2022) bahwa mereka memblokir sebuah terowongan yang digali oleh kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza yang dimaksudkan sebagai jalan bagi para pejuang dari daerah kantong itu ke Israel.

Orang-orang bersenjata Palestina menggunakan terowongan untuk mengalihkan pasukan Israel selama perang Gaza 2014. Israel sejak itu telah mengembangkan teknologi deteksi dan membangun penghalang beton bawah tanah dengan sensor untuk menggagalkan upaya penggalian melintasi perbatasan.

Militer telah mengungkap beberapa terowongan dalam beberapa tahun terakhir.

Terowongan terakhir telah "dinetralkan" setahun yang lalu tetapi sedang dipulihkan dengan dua rute yang mengarah ke Israel, meskipun mereka tidak melewati penghalang bawah tanah, kata sebuah pernyataan militer.

Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan kelompok itu memiliki "hak untuk menggunakan segala cara untuk memperkuat dan mengembangkan kemampuannya" dan bahwa pengumuman Israel itu menunjukkan "prestasi palsu" kepada publik.

Pengumuman itu muncul sekitar seminggu setelah gejolak kekerasan lintas perbatasan, di mana pasukan Israel membombardir sasaran Palestina dan pejuang perlawanan Jihad Islam menembakkan ratusan roket ke Israel.

Israel memfokuskan operasi tiga harinya pada Jihad Islam, sebuah kelompok perlawanan Palestina yang didukung Iran, sambil menghindari konfrontasi langsung dengan Hamas yang lebih besar dan lebih kuat yang telah memerintah pesisir Gaza sejak 2007.

"Kami mengetahui terowongan ini tetapi kami menunggu (operasi) ini selesai sebelum kami bertindak," klaim seorang juru bicara militer Israel kepada Reuters.

Dia mengklaim itu adalah "operasi non-kinetik," yang berarti Israel membanjiri terowongan, yang mengalir jauh di bawah tanah.

Itu adalah "terowongan yang cukup maju" yang dimaksudkan untuk memindahkan orang-orang bersenjata atau pejuang ke Israel untuk menyerang orang Israel, kata juru bicara itu. (AA)


latestnews

View Full Version