View Full Version
Jum'at, 11 Nov 2022

Menteri Energi Saudi: Dunia Tidak Dapat Bertahan Lebih Dari 2 Minggu Tanpa Ekspor Minyak Saudi

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan dunia tidak dapat bertahan lebih dari dua atau tiga pekan tanpa ekspor minyak Saudi.

"Dunia tidak dapat bertahan dua, tiga minggu tanpa ekspor Arab Saudi," kata menteri energi itu menanggapi pertanyaan tentang pentingnya upaya global untuk memerangi serangan dunia maya di Forum Keamanan Siber Global kedua di Riyadh pada hari Rabu (9/11/2022).

Dia mengakui sektor energi Arab Saudi tetap rentan terhadap serangan dunia maya dan meminta dunia untuk secara kolektif mengatasi tantangan keamanan dunia maya dengan cara yang sama mereka bekerja sama untuk melawan COVID-19.

Komentarnya serupa dengan yang dibuat oleh CEO Saudi Aramco Amin Nasser, produsen minyak negara Arab Saudi, yang mengatakan bahwa serangan siber sekarang menimbulkan ancaman yang sama terhadap sektor energi yang pernah dilakukan oleh serangan fisik.

Forum Keamanan Siber Global didirikan oleh Otoritas Keamanan Siber Nasional Arab Saudi untuk memajukan agenda keamanan siber global dan untuk memperkuat pertahanan siber kerajaan.

Bulan lalu, sang pangeran menggambarkan keputusan kontroversial oleh blok OPEC+ yang dipimpin Saudi untuk memangkas produksi minyak pada Oktober sebagai "matang" dan mengatakan bahwa Riyadh siap untuk mengekspor lebih banyak minyak jika diperlukan.

Menyusul pengumuman OPEC+, menteri energi muncul untuk mengkritik AS karena melepaskan minyak dari cadangan darurat mereka untuk menurunkan harga minyak.

Ini, kata dia, memanipulasi pasar dan pasokan seperti itu seharusnya hanya digunakan untuk mengurangi kekurangan pasokan.

Fasilitas minyak Arab Saudi telah menjadi sasaran beberapa serangan dunia maya selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2021, segudang data bocor dari Saudi Aramco dalam apa yang disebut upaya pemerasan dunia maya.

Sebelumnya pada tahun 2012, Aramco diserang oleh virus yang mereplikasi dirinya sendiri yang menginfeksi sekitar 30.000 mesin Windows-nya, membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk pulih.

Fasilitas Aramco juga menjadi sasaran fisik dalam serangan pesawat tak berawak dan roket oleh milisi Syi'ah terkait Iran di wilayah tersebut. (TNA)


latestnews

View Full Version