View Full Version
Kamis, 01 Dec 2022

Israel Marah Netflix Putar Film Farha Yang Mengekspos Pembersihan Etnis Palestina

TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Film Netflix yang menggambarkan milisi Zionis Yahudi membunuh atau menggusur ratusan ribu warga Palestina selama The Nakba ("The Catasrophe") telah menyebabkan kemarahan di Israel, tetapi juga dipuji karena memberikan laporan akurat tentang pembantaian dan pembersihan etnis selama pendirian Israel tahun 1948.

Film 'Farha' oleh sutradara Yordania Darine Sallam akan disiarkan secara global di Netflix mulai Kamis (1/12/2022), untuk memberi tahu penonton tentang tragedi yang dihadapi warga Palestina selama pembentukan Israel.

Nakba melihat 750.000 warga Palestina diusir dari rumah mereka oleh milisi Zionis Yahudi dalam kampanye yang mencakup pembunuhan, pemerkosaan, dan ancaman pembunuhan.

Film ini didasarkan pada kisah nyata, yang menggambarkan seorang gadis berusia 14 tahun menyaksikan pembunuhan keluarganya melalui lubang di dinding rumahnya, setelah ayahnya menyembunyikannya dari amukan milisi Zionis Yahudi.

"Sangat gila bahwa Netflix memutuskan untuk memutar film yang seluruh tujuannya adalah untuk menciptakan kepura-puraan palsu dan menghasut tentara Israel," AFP mengutip Avigdor Lieberman, politisi sayap kanan sekuler yang menjabat sebagai menteri keuangan dalam pemerintahan Israel yang akan keluar.

"Semua tindakan yang tersedia, termasuk menolak pendanaan...untuk mencegah pemutaran mengerikan ini atau film serupa di masa mendatang [diperlukan]," ancam Lieberman.

Menteri Kebudayaan Israel Chili Tropper mengecam pertunjukan itu sebagai "kebohongan dan pencemaran nama baik".

Israel memiliki rekor menyensor seni Palestina dan ekspresi identitas nasional.

Dalam wawancara, Sallam mengatakan dia membuat film tersebut - berdasarkan kisah teman keluarganya - untuk menjelaskan akar penyebab konflik dan pendudukan wilayah Palestina.

"Kisah itu berjalan selama bertahun-tahun untuk mencapai saya. Itu tetap bersama saya. Ketika saya masih kecil, saya takut akan tempat-tempat gelap dan tertutup dan saya terus memikirkan gadis ini dan apa yang terjadi padanya," kata Sallam kepada Arab News.

Efek dari Nakba dan invasi selanjutnya ke wilayah Palestina terus berlanjut hingga hari ini, dengan sekitar 5,7 juta pengungsi Palestina tinggal di Tepi Barat, Gaza, Yordania, Libanon, dan Suriah.

Penindasan Israel terhadap warga Palestina tetap meluas, melalui penahanan sewenang-wenang, pembunuhan, dan penggusuran rumah. (TNA)


latestnews

View Full Version