View Full Version
Kamis, 08 Dec 2022

AS Tidak Setuju Turki Luncurkan Operasi Militer Ke Pemberontak Komunis Kurdi Suriah

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Amerika Serikat tidak ingin Turki melakukan serangan militer di Suriah barat laut, bahkan meski mereka mengakui hak Turki untuk membela diri, kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby pada hari Rabu (7/12/2022).

Turki telah meningkatkan penembakan dan serangan udara di Suriah utara dalam beberapa pekan terakhir dan mengatakan sedang mempersiapkan kemungkinan invasi darat terhadap pemberontak Komunis Kurdi Suriah yang dijuluki teroris tetapi merupakan bagian terbesar dari Tentara Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS.

“Kami tidak ingin melihat operasi militer dilakukan di Suriah barat laut yang akan menempatkan warga sipil pada risiko yang lebih besar daripada yang sudah ada, membahayakan pasukan kami dan personel kami di Suriah, atau misi kontra ISIS (Islamic State) kami,” Kirby mengatakan kepada wartawan.

SDF, yang membantu mengalahkan kelompok Islamic State di Suriah, mengatakan pada hari Jum'at telah menghentikan semua operasi kontra-jihadis bersama dengan Amerika Serikat dan sekutu lainnya sebagai akibat dari pemboman Turki di wilayah kendalinya.

Militer AS telah mengkonfirmasi jeda dalam operasi.

SDF telah lama mengklaim bahwa melawan serangan baru Turki akan mengalihkan sumber daya mereka dari melindungi penjara yang menahan pejuang IS atau melawan sel-sel tidur Islamic State yang masih melancarkan serangan hantam lari di Suriah.

Pengeboman Turki, menggunakan senjata jarak jauh dan serangan udara, telah membuat sekutu NATO-nya, Washington, frustrasi.

Amerika Serikat mengakui bahwa Turki memiliki hak untuk membela diri, terutama melawan terorisme, kata Kirby.

"Kami menyadari ancaman yang dihadapi orang-orang Turki, tetapi kami tidak percaya bahwa ... ide operasi militer di Suriah barat laut ini adalah cara terbaik untuk mengatasi ancaman itu," klaimnya. (TNA)


latestnews

View Full Version