View Full Version
Selasa, 13 Feb 2024

Hari ke-130 Genosida Zionis Israel Di Gaza: 28.473 Tewas, 68.146 Luka-luka

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa pasukan pendudukan Israel melakukan beberapa pembantaian selama 24 jam terakhir, menewaskan 133 warga Palestina dan melukai 162 orang, menjadikan jumlah total warga Palestina yang tewas dalam agresi Israel di Gaza mencapai 28.473 orang, ditambah 68.146 orang luka-luka.

Lebih lanjut ditekankan bahwa masih banyak korban yang masih berada di bawah reruntuhan karena IOF mencegah kru ambulans dan pertahanan sipil menjangkau mereka.

Pada hari ke-130 genosida Zionis Israel di Jalur Gaza, banyak warga Palestina yang tewas dan terluka akibat serangan udara dan tembakan artileri oleh "Israel" di berbagai wilayah Jalur Gaza.

Tiga tentara IOF, termasuk perwira senior, tewas di Gaza selatan
Koresponden Al Mayadeen di Jalur Gaza melaporkan bahwa lima orang tewas dan beberapa lainnya terluka ketika sebuah rumah di kamp Nuseirat di bagian tengah Jalur Gaza dibom oleh pasukan Israel.

Banyak warga Palestina yang terluka akibat serangan udara yang dilakukan pesawat tempur Israel di kamp al-Maghazi yang terletak di bagian tengah Jalur Gaza. Ketika pendudukan Israel melanjutkan agresinya di Jalur Gaza, situasi kemanusiaan semakin memburuk.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyatakan bahwa penduduk Jalur Gaza mengalami "kondisi seperti kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya" akibat agresi Israel yang berkepanjangan di Gaza. Sekitar 550.000 orang kini menghadapi risiko bencana kerawanan pangan, dan seluruh penduduk berada dalam kondisi krisis, tambahnya.

“Ada tingkat kerawanan pangan akut, kelaparan, dan kondisi hampir mirip kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza,” Wakil Direktur Jenderal FAO Beth Bechdol mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh badan yang berbasis di Roma tersebut.

Menurut pernyataan tersebut, setiap satu dari 2,2 juta orang di Gaza masuk dalam tiga kategori kelaparan teratas, mulai dari tingkat tiga, yang diklasifikasikan sebagai keadaan darurat, hingga tingkat lima, yang disebut sebagai bencana. Perlu dicatat bahwa Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) mengukur tingkat kelaparan dalam skala satu sampai lima. (MYD)


latestnews

View Full Version