View Full Version
Rabu, 24 Jul 2024

Pria Palestina Ditangkap Setelah Bunuh Petugas Penjara Israel Yang Pernah Menyiksanya Di Tahanan

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Pihak berwenang Israel telah menangkap seorang pria Palestina karena dituduh terlibat dalam pembunuhan seorang petugas penjara Israel yang pernah menyiksanya di dalam tahanan, kata media lokal pada hari Senin (22/7/2024).

Ibrahim Mansour, dari desa Bidu dekat Tulkarm, ditangkap pada 10 Juli, dua hari setelah mayat pegawai layanan penjara Yochai Avni ditemukan, kata polisi dalam pernyataan bersama dengan dinas keamanan Shin Bet.

Informasi mengenai penangkapan itu baru bisa dipublikasikan pada hari Senin, kata The Times of Israel.

Media Palestina mengatakan Mansour adalah korban pemenjaraan dan penyiksaan di Penjara Ofer tempat Avni bekerja tiga bulan lalu, dan menjadi korban pelecehan dan penyiksaan.

Avni, menurut media Israel dan Palestina, adalah seorang pawang anjing di Penjara Ofer, salah satu penjara paling terkenal di Israel di mana warga Palestina ditahan secara administratif tanpa pengadilan. Puluhan tahanan selama bertahun-tahun berbicara tentang penyiksaan dan penganiayaan yang mereka alami di penjara.

Mansour diyakini telah ditahan sejak lama, seperti yang biasa terjadi di penjara-penjara Israel. Penahanannya setelah penangkapannya pada tanggal 10 Juli telah diperpanjang hingga tanggal 29 Juli, sementara polisi dan Shin Bet melanjutkan penyelidikan.

Pembunuhan Avni dilaporkan terjadi di rumah pria Israel tersebut di pemukiman Giv'on HaHadasha, dekat Ramallah, Tepi Barat. Kekhawatiran dilaporkan muncul atas ketidakhadiran pria berusia 40 tahun itu di kantor oleh rekan-rekannya, yang kemudian pergi ke rumah Avni untuk memeriksanya.

Times of Israel mengatakan rekan-rekannya melihat asap mengepul dari rumah, mendorong mereka untuk memanggil petugas pemadam kebakaran. Mayatnya kemudian ditemukan dengan beberapa luka tusukan.

Hamas mengeluarkan pernyataan mengenai insiden tersebut, situs berbahasa Arab The New Arab, Al-Araby Al-Jadeed melaporkan, dan menyebutnya sebagai "respon wajar terhadap kejahatan pendudukan terhadap tahanan".

Kelompok tersebut mengatakan: “Kejahatan pendudukan Zionis terhadap tahanan heroik kami di penjara tidak akan dibiarkan tanpa pertanggungjawaban, dan para pahlawan rakyat kami yang menolak ketidakadilan akan mengajari mereka apa yang pantas mereka terima.”

Pembunuhan Avni dan kemampuan Mansour memasuki Giv’on HaHadasha telah menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan keamanan Israel, karena permukiman Yahudi – ilegal menurut hukum internasional – dijaga ketat dan diamankan oleh tentara Israel 24 jam sehari.

Ribuan tahanan ditahan di penjara-penjara Israel di wilayah Palestina dan Israel, banyak di antaranya berada di bawah penahanan administratif, mengalami penyiksaan dan pelecehan dari petugas penjara Israel. Jumlah mereka yang ditahan meningkat secara dramatis sejak dimulainya operasi militer mematikan Israel di Gaza, lebih dari sembilan bulan lalu. (TNA/Ab)


latestnews

View Full Version