View Full Version
Rabu, 27 Jan 2010

Australia Tidak Berani Tambah Pasukan ke Afghanistan

Australia (voa-islam.com): Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith, menutup kemungkinan negaranya kembali mengirim tambahan pasukan ke Afghanistan menjelang penyelenggaraan Konferensi London pekan ini.

Sikap Australia yang menutup kemungkinan pengiriman tambahan personel pasukannya ke Afghanistan itu disampaikan Menlu Smith dalam wawancara khususnya dengan "Sky News" , Selasa.

Isu penambahan pasukan mencuat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menjanjikan pengiriman 30 ribu tentara

"Kami sudah menambah jumlah pasukan kami di Afghanistan dari 1.100 menjadi 1.550 orang pada Maret-April tahun lalu. Penambahan itu dimaksudkan untuk memberikan dukungan kehadiran yang lebih besar di Provinsi Oruzgan dimana pasukan Australia akan melatih para personil Angkatan Bersenjata Nasional Afghanistan," katanya.

Dengan demikian, fokus pasukan Australia di Afghanistan adalah melatih personil militer negara itu agar mereka mampu mengambil alih tanggungjawab keamanan secara mandiri nantinya, katanya.

Isu penambahan pasukan mencuat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menjanjikan pengiriman 30 ribu tentara tambahannya ke Afghanistan belum lama ini.

Berkaitan dengan Konferensi Internasional tentang Afghanistan di London itu, Menlu Smith mengatakan, ia akan menghadiri pertemuan yang dituan rumahi bersama oleh Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan Sekjen PBB Ban Ki-moon itu.

Sebelum menghadiri konferensi yang akan berlangsung pada 28 Januari dan diikuti para utusan dari 70 negara itu, Menlu Smith mengunjungi Botswana dan Afrika Selatan.

"Saya bertolak ke Botswana dan kemudian Afrika Selatan hari ini (Selasa)," katanya.

Menjelang Konferensi London pekan ini, Turki menggelar pertemuan yang dihadiri utusan pemerintah dari sejumlah negara jiran Afghanistan, Selasa.

Hadir pada pertemuan yang dimaksudkan untuk mencari pendekatan bersama bagi penanganan konflik berkepanjangan di Afghanistan itu adalah para pejabat Kementerian Luar Negeri negara-negara seperti Iran, China, Turkmenistan, Uzbekistan, Tajikistan dan Pakistan.

Selain mereka, hadir pula Menlu Inggris David Miliband dan Paul Jones, Wakil Utusan Khusus Pemerintah AS Richard Holbrooke.

Konferensi London sendiri bertujuan mendorong lahirnya rancangan kesepakatan bahwa pemerintah Afghanistan bertanggung jawab terhadap keamanan negaranya.

[an]


latestnews

View Full Version