Juru bicara presiden Mesir, Yasser Ali, mengatakan, bahwa Mesir tidak akan mengembalikan hubungan diplomatik yang normal dalam waktu dekat dengan Iran, ujar Ali seperti dikutip oleh Asharq Al-Aswat, London, Jumat.
Ali mengatakan bahwa kunjungan Presiden Mohamad Mursi ke Teheran, semata-mata hanya menghadiri KTT Non-Blok, dan ini merupakan perubahan kebijakan diplomatik. "Mesir tidak akan secara cepat akan melakukan normalisasi hubungan dengan Teheran", ungkap Ali.
Presiden Mursi membuat posisinya menjadi sangat jelas, ketika membahas situasi di Suriah pada pertemuan puncak para pemimpin Muslim yang diselenggarakan awal bulan ini di Mekah, yang dihadiri oleh Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, ujar Ali.
Pada puncak, Mursi menyarankan membentuk grup kontak antara Mesir, Arab Saudi, Iran dan Turki, guna mengatasi krisis di Suriah. Namun, Mursi tidak akan mendukung intervensi militer terhadap Suriah, yang mungkin terjadi, jika rezim Suriah terus bertahan dengan dukungan dari Rusia dan China.
"Mesir menolak rezim Suriah yang tetap berkuasa dengan kekerasan yang mengorbankan rakyatnya, tetapi pada saat yang sama tidak menerima intervensi militer," jelas Ali.
Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi menekankan pentingnya kunjungan Presiden Mohamad Mursi ke Teheran, dan tekad Iran melanjutkan hubungan diplomatik dengan Mesir.
Nampaknya, Presiden Mesir, Mohamad Mursi, bertindak hati-hati terhadap Iran, dan menahan diri, tidak mengambil langkah melakukan normalisasi hubungan kedua negara, mengingat posisi Iran, yang memberikan dukungan terhadap rezim Bashar al-Assad, dan telah menumpahkan begitu banyak rakyatnya. Iran terus memberikan dukungan logistik, militer, dan pasukan, yang mendukung rezim al-Assad. mh.