View Full Version
Rabu, 04 Dec 2013

Kepala Intelijen Arab Saudi Lari ke Moskow Meminta Bantuan

Moskow (voa-islam.com) - Presiden Rusia Vladimir Putin menerima kepala intelijen Saudi Pangeran Bandar bin Sultan di Moskow pada hari Selasa, 3/12/2013, ungkap Channel Al Arabiya News.

Pertemuan Bandar dengan Putin difokuskan kemungkinan krisis di Suriah dan konferensi perdamaian Jenewa II yang direncanakan , menurut sumber-sumber Al Arabiya .

Lina Sobonina , seorang analis politik Rusia dan peneliti , mengatakan kepada Channel Al Arabiya News bahwa diskusi menyangkut posisi  Presiden Bashar al - Assad di masa depan Suriah . Rusia mungkin juga mengajak Arab Saudi  menghadiri konferensi Jenewa II .

"Rusia percaya bahwa partisipasi semua kekuatan regional akan berguna dan diperlukan , termasuk Iran dan Arab Saudi , " kata Sobonina .

Putin dan Pangeran Bandar sebelumnya bertemu pada bulan Juli membahas Suriah . Dilaporkan pada saat itu kepala intelijen Saudi meminta presiden Rusia untuk berhenti mendukung Presiden Assad dan memperingatkan bahwa situasi di lapangan di Suriah akan berubah dalam mendukung pemberontak , menurut Rusia Itar -Tass News Agency .

Inisiatif perdamaian AS-Rusia dijuluki Geneva II , yang bertujuan membawa rezim dan oposisi Suriah ke meja perundingan dalam upaya mengakhiri perang berdarah selama 32 - bulan , direncanakan pada 22 Januari 2014.

Pihak oposisi telah setuju  menghadiri pembicaraan dengan syarat bahwa mereka mengarah pada fase transisi yang tanpa Presiden rezim Assad.

Namun para pejabat pemerintah dan pendukung mereka  Iran dan Rusia bersikeras tidak ada prasyarat, dan Assad juga mengatakan ia akan ikut pemilihan kembali pada tahun 2014 .

Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Muqdad mengatakan bahwa tidak ada solusi akan dilaksanakan tanpa persetujuan Assad.

"Delegasi pemerintah Suriah di Jenewa akan bekerja di bawah arahan Assad , dan setiap solusi yang diusulkan tidak akan berdampak kecuali Assad menyetujui mereka , " kata dalam sambutannya dalam pers Suriah.

Pembicaraan yang diusulkan datang di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional pengambilalihan oleh Mujahidin di Suriah.

Menurut Muqdad , " dalam pertemuan tertutup mereka , para pemimpin Barat mengatakan tidak ada pengganti Assad".

Dia juga mengatakan bahwa pada Geneva 2 , " kita akan berkumpul dimeja perundingan dan kita akan membahas, tanpa campur tangan asing ... dan akan ada pemerintah diperbesar".

Arab Saudi nampaknya sudah prustasi dengan Washington, dan lari ke Moskow meminta bantuan Putin, karena sudah tidak ada harapan bagi Riyad, dan Washington sekarang sudah lebih dekat dengan Iran, dibandingkan dengan Saudi.


latestnews

View Full Version