Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah. Shalawat dan salam atas Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wasallam- , keluarga dan sahabatnya.
Syariat Islam berporos pada pemahaman akidah. Yaitu mentauhidkan Allah Ta’ala dan meninggalkan segala bentuk kesyirikan. Dari sini, memahami persoalan akidah adalah jalan untuk mengetahui kebenaran dan mengikutinya. Mengikuti manhaj akidah yang lurus bisa menghindarkan diri dari terjerumus ke kubang kesyirikan dan kekufuran.
Memahami persoalan akidah kewajiban setiap muslim dan muslimah. Setiap muslim tidak boleh jahil terhadap urusan akidah dan segala yang berkaitan dengannya.
Allah telah mengutus pada rasul dan nabi-Nya kepada umat manusia untuk menjelaskan persoalan akidah ini sehingga mereka menegakkan ibadah kepada Allah semata dan tidak menyukukan-Nya dengan apapun juga.
Imam al-Tirmidzi meriwayatkan dari Amru bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Sebaik-baik doa adalah doa di hari ‘Arafah. Dan sebaik-baik kalimat yang aku ucapkan dan diucapkan para Nabi sebelumku adalah “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir (Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Dan Allah yang menguasai segala sesuatu)”.” (Hadits ini dihassankan Syaikh Al-Albani)
Akidah lurus menuntut seseorang untuk lebih ma’rifah (mengenal) tauhid dan amal yang menjadi tuntutannya. Yaitu rasa ikhlas dalam proses mencari ilmu dan amal supaya diterima Allah ‘Azza wa Jalla.
Dari sini bisa kita simpulkan, mempelajari akidah islamiyah dan rukun-rukunnya adalah satu-satunya jalan ke surga. Ia menjadi syarat wajib bagi siapa yang ingin mendapatkan kenikmatan sempurna di akhirat. Dan segala puji bagi Allah, di zaman kita ini kesempatan dan sarana untuk mempelajari akidah lurus ini terbuka lebar. Sekarang kembali ke diri kita, maukah kita untuk melangkah dan menempuh jalan untuk menuntut ilmu akidah ini? [PurWD/voa-islam.com]