View Full Version
Jum'at, 20 Nov 2015

Kegembiraan Terbesar karena Nikmat Islam

Kita tahu, bahwa Allah telah haramkan surga atas orang-orang yang kufur kepada-Nya. Dari sini kita tahu bahwa nikmat paling besar adalah nikmat Islam. Dan apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya maka Allah wafatkan ia di atas Islam. Maka Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam sering berdoa,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ

Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu."

Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah mengabarkan bahwa di antara tanda-tanda fitnah akhir zaman adalah orang beriman di sore hari lalu menjadi kafir di pagi hari. Atau sebaliknya, ia beriman di pagi hari lalu kafir pada sore hari.

Kita saksikan di sekitar kita, berbagai musibah dien berbentuk syubuhat atau syahwat telah tersebar. Tidak diragukan lagi semua ini dapat menyebabkan seseorang berpaling dari agamanya. Tetapi Allah Jalla wa ‘Alaa apabila mencintai seorang hamba maka Allah wafatkan ia di atas Islam.

Setiap perkara yang ditarik dari kita pasti akan ada gantinya (dari Allah) kecuali agama, maka tiada gantinya.

Apabila Allah mencintaimu, maka Dia menetapkan kematianmu di atas Islam. Yaitu supaya engkau meninggal di atas Islam.

Jadikanlah! Hatimu gembira tatkala engkau menyembah Allah. Karena sebagian orang ada yang sangat bergembira saat meikmati perkara makruh atau mubah; seperti menonton pertandingan atau berada di perkumpulan manusia, ia merasa gembira.

Bagaimana engkau tahu bahwa dirimu akan tetap di atas Islam? Yaitu engkau merasa gembira tatkala engkau mentaati Allah. Janganlah engkau kerjakan suatu ibadah semata-mata untuk menyelesaikannya. Tapi kerjakanlah suatu ketaatan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Sesungguhnya Allah tidak dirugikan dengan maksiatmu. Tapi engkaulah yang binasa jika engkau bermaksiat.

Mati di atas Islam dalam keadaan apa saja jauh lebih baik dibanding mati atas kekafiran. Sebagaimana yang disebutkan dalam doa orang shalih, “Ya Allah, sesungguhnya aku mencintai-Mu walau aku bermaksiat kepada-Mu.”

Seorang sahabat mulia, ‘Amru bin Al-‘Ash, saat menghadapi kematiannya berkata, “Ya Allah, aku tidak berlepas diri dari dosa-dosaku, maka aku memohon pengampunan. Aku juga bukan orang yang kuat (dalam ibadah) maka aku memohon pertolongan. Dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah.”

Apabila Allah telah menetapkan bagimu untuk shalat Shubuh berjamaah. Saat engkau keluar ke masjid maka hadirkan perasaan gembira, bahwa dengan rahmat-Nya, Dia telah membangunkamu dari tidurmu. Menjadikanmu berdiri di hadapan-Nya. Membawamu bergerak menuju rumah-Nya. Inilah yang kita harapkan. Maka apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Dia teguhkan ia sehingga ia meninggal di atas Islam.

Tidak ada kegembiraan yang lebih besar bagi seorang hamba daripada kegembiraan terhadap Islam. Dan sebagaimana semua tahu, seorang hamba harus bersyukur karena telah menjadikannya sebagai seorang muslim.

Kita semua, dengan rahmat Allah, dilahirkan sebagai muslim. Artinya, Allah memberi kita Islam tanpa kita memintanya. Semoga Allah mengaruniakan kepada kita surga tatkala kita memintanya. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version