View Full Version
Senin, 05 Jun 2017

Adakah Keutamaan Meninggal di Ramadhan?

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasullillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Tidak ditemukan dalil khusus keistimewaan wafat di bulan Ramadhan. Kecuali orang yang wafat dalam kondisi puasa. Ini berlaku di Ramadhan dan luar Ramadhan. Karena ia akhiri hayat dengan amal shalih.

Dari Hudzaifah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

 “Siapa mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah berharap wajah Allah (keridhaan-Nya) dan ditutup hayatnya dengan kalimat ini pasti ia masuk surga. Siapa puasa satu hari mengharap wajah Allah, meninggal dalam kondisi puasa, pasti ia masuk surga. Siapa bersedekah mencari wajah Allah dan meninggal di atasnya, pasti ia masuk surga.” (HR. Ahmad. Dihassankan Al-Haitsami di Majma’ al-Zawaid, dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani di Ahkam al-Janaiz)

Kemuliaan seseorang di akhirat sangat ditentukan oleh amalnya. Surga yang dijanjikan untuknya bersyarat dengan amal shalihnya. Jika hayatnya diakhiri dengan amal shalih ini bertanda kebaikan untuk dirinya. "Amal seseorang ditentukan pada penutupnya," hadits shahih. Tidak semata-mata meninggal di bulan Ramadhan lalu seseorang mendapat kemuliaan; padahal dirinya jauh dari amal shalih.

Fatwa Syaikh bin Bazz Rahimahullah, tentang wafat di Ramadhan, ..

وكذلك إذا مات في رمضان ما أعلم فيه شيئا يدل على فضل خاص، لكن يرجى له، إذا مات وهو صائم مستقيم يرجى له الخير العظيم، ولكن لا أعلم شيئا خاصا في موت رمضان

Begitu juga apabila ia meninggal di Ramadhan, aku tidak mengetahui ada dalil dalam masalah ini yang menunjukkan keutamaan secara khusus. Tetapi, apabila meninggal dalam kondisi berpuasa yang benar diharapkan ia amendapatkan kebaikan yang besar. Tetapi, saya tidak tahu ada dalil khusus tentang meninggal di Ramadhan....” (Fatawa Nuur A’la al-Darbi, Ibnu Bazz: 13/477)

Allah telah istimewakan 70 ribu dari hamba-Nya dengan janji masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Tidak lain, karena mereka memurikan tauhidnya kepada Allah dan memantapkan tawakkalnya kepada-Nya. Ini yang menjadi sebab dasar untuk mendapatkan kemuliaan saat kematian. Bukan semata wafat di Ramadhan.

Maka perseteruan seorang artis yang wafat pada Kamis (1/6)  bertepatan (6/Ramadhan) lalu tidaklah memberi keistimewaan untuk dirinya kecuali ia dalam kondisi bertauhid dan mengakhiri hayatnya di atas ketaatan. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version