View Full Version
Kamis, 10 Aug 2017

Hilang Kebanggaan Terhadap Islam : Petaka Besar

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Tidak salah bangga menjadi warga Indonesia. Menjadi salah, jika bangga menjadi Indonesia harus hilangkan rasa bangga kepada Islam. Karena nasib kita di akhirat ditentukan oleh Islam kita. Bukan status kita sebagai warga negara Indonesia.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلا نَفْسٌ مَسْلَمَةٌ

Tidak akan masuk surga kecuali jiwa (orang) muslim.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dan Ibnu Abi Syaibah)

Di Shahih Muslim, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan kepada Umar bin al-Khathab agar mengumumkan kepada manusia,

أنه لا يدخل الجنة إلا المؤمنون

Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang beriman.

Ini menunjukkan bahwa status Islam kita adalah yang paling utama. Status ini akan menjamin keselamatan dan kebahagiaan kita.Maka petaka besar jika hilang rasa bangga kita terhadap Islam.

Nabi Ibrahim dan Ya’kub berwasiat kepada putera-puteranya agar senantiasa bangga terhadap Islam sebagai agama pilihan Allah dan berpegang teguh dengannya hingga akhir hayat.

Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman,

وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَابَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".” (QS. Al-Baqarah: 132)

Wasiat agar anak-anak beliau senantiasa mengamalkan Islam, menjalankan syariatnya, dan menghiasi diri dengan akhlaknya sepanjang hayat. Sehingga benar-benar mati di atas Islam. Karena Allah menjalankan adat kebiasaan di alam semesta, siapa yang hidup di atas satu kondisi maka ia akan diwafatkan di atasnya. Dan siapa wafat di atas satu kondisi maka akan dibangkitkan sesuai kondisi saat wafatnya.

Akhir-akhir ini muncul gerakan menjauhkan Umat dari Islam. Simbol-simbol kebesaran Islam mulai di larang. Berislam jangan terlalu serius. Budaya Arab ebrikut bahasa dituduh bing kerok kekacauan yang ada. Hingga rasa bangga terhadap Islam harus dinetralkan untuk benar-benar menjadi “Indonesia”. Karena itu kuatkan kebanggaan terhadap Islam sebagai sumber kemuliaan. Pegang teguhlah ajaran Islam dan komitmen dengannya hingga ajal tiba. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version