View Full Version
Selasa, 22 May 2018

Tak Ada yang Mampu Tahan Rahmat Allah

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman,

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ

“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah".

Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?

Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nya-lah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Zumar: 38)

Ayat ini berisi pertanyaan gamblang kepada setiap orang kafi atau musyrik, “apakah tuhanmu yang kamu sembah itu adalah al-Khaliq (pencipta), al-Mudabbir (pengatur) alam raya ini?”

“Apakah sesembahanmu selain Allah itu pemilik bahaya dan manfaat bagi hamba; sehingga dialah yang menimpakan bahaya dan mampu menghilangkannya; dan dia juga yang memberikan kebaikan dan kuasa untuk menahannya?”

Setiap orang berakal sehat tahu dan yakin bahwa berhala-berhala, syetan-syetan, jin, manusia thaghut –semuanya- tidak menciptakan alam raya ini dan tidak kuasa menjamin manfaat dan menghindarkan bahaya.

Berikutnya, hati yang lurus tadi tidak akan mau bergantung kepada selain pencipta dirinya dan alam raya ini –Subahanahu wa Ta'ala-. Hati yang bersih akan mentauhidkan Allah tanpa menyekutukannya dengan apapun juga dan akan bertawakkal penuh kepada-Nya; karena Dialah Dzat Maha Esa yang tiada sekutu bagi-Nya.

Syaikh Abdurrahman bin Nasir al-Sa’di dalam menafsirkan QS. Al-Zumar: 38 di atas menjelaskan,

Maksudnya: jika kamu bertanya ke orang-orang sesat itu yang menakut-nakuti dirimu dengan sesembahan selain Allah dan kamu tegakkan bukti petunjuk dari diri mereka, lalu kamu tanya,

“Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" maka mereka tidak akan menetapkan penciptaan langit dan bumi itu kepada tuhan-tuhan mereka.

Bahkan mereka akan menjawab, “Allah semata yang menciptakannya.”

[Katakan] kepada mereka yang menyatakan kelemahan tuhan-tuhan sesembahan mereka setelah engkau terangkan kuasa Allah.

[أَفَرَأَيْتُمْ] maksudnya; kabarkan kepadaku [apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku] maksudnya kemudaratan apa saja. [apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu] dengan menghilangkannya secara keseluruhan atau meringankannya dari satu kondisi ke kondisi lainnya?

[atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku] menghantarkan kepadaku manfaat dalam urusan agama dan akhiratku. [apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?] dan menahannya dariku?

Mereka akan menjawab: tidak ada yang bisa menghilangkan bahaya dan menahan rahmat. Maka katakan kepada mereka setelah tegak bukti petunjuk yang pasti bahwa Allah sesembahan satu-satunya, Dialah pencipta semua makhluk yang ada, pemberi manfaat dan yang menimpakan mudharat adalah Dia semata. Adapun selain-Nya adalah lemah dari segala sisi; dari mencipta, memberi manfaat, dan menimpakan mudharat, dan mencukupkan kebutuhan.

Berharap kepada pertolongan Allah dan menyelamatkan dari makar dan tipu daya mereka, [Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nya-lah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.”]

Maksudnya: orang yang bersandar hendaknya bersandar kepada-Nya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka dan menghindarkan bahaya-bahaya yang menimpa mereka. Maka Dzat yang di tangan-Nya semata kecukupan dia menjadi pencukup kebutuhan-Ku; niscaya Dia akan mencukupkan bagiku setiap yang kuinginkan dan kebutuhan yang aku tak ngeh terhadapnya. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version