Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Uban adalah memutihnya rambut bersamaan dengan menuanya usia. Kemunculannya -biasanya- sedikit demi sedikit. Biasanya, seseorang mulai beruban di usia 30 sampai 40 an. Uban akan bertambah banyak dengan bertambahnya usia. Saat seseorang di atas 60 tahun maka uban akan merata memenuhi kepala.
Sebagian orang merasa munculnya uban sangat mengganggu. Membuat kurang percaya diri. Menandakan diri sudah tua. Juga ada yang merasa mengurangi ketampanan. Karenanya, tidak sedikit berusaha menghilangkan jejak uban dengan mencabutnya atau mewarnai rambutnya.
Dari Amru bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya Radhiyallahu 'Anhum, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda:
لا تَنْتِفُوا الشَّيْبَ، فَإنَّهُ نُورُ المُسْلِمِ يوْمَ الْقِيامةِ
“Janganlah kamu mencabut uban, karena sesungguhnya sesungguhnya ia adalah cahaya muslim di hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, dan Al-Nasai dengan sanad-sanad yang hasan. Imam al-Tirmidzi berkata: dia adalah hadits hasan)
Al-‘Allamah Ibnu Bazz rahimahullah berkata tentang hadits ini,
يدل على أنه لا ينبغي للمؤمن نتف الشيب، ففي الحديث أنه: نور للمسلم، فلا ينبغي نتفه: لا من الرأس، ولا من اللحية، ولا من غيرها،
”Hadits ini menunjukkan tidak boleh seorang mukmin mencabut uban. Dalam hadits juga disebutkan bahwa uban adalah cahayan miliknya. Karenanya, tidak boleh mencabutnya; baik dari kepala dan tidak pula dari janggut serta dari selainnya.”
Syaikh Ibnu Bazz rahimahullah juga menjelaskan tentang hikmah larangan mencabut uban, “dia mengingatkan kepada Allah, mengingatkan kepada akhirat, mengingatkan kepada kematian. Karena orang yang beruban sebagian dirinya telah mati. Dalam uban terdapat peringatan. Di dalam munculnya uban juga ada nasihat.”
Beliau juga mengingatkan agar tidak membenci uban. Lalu mencabutnya. Tetapi hendaknya ia memuji Allah yang telah menyampaikan dirinya kepada usia ini. Lalu ia meminta tolong kepada Allah dalam menjalankan ketaatan. Bersungguh-sungguh mengisi hidupnya dengan ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya. Sebabnya, telah datang kepadanya Sang Pemberi Peringatan; yaitu uban.
Uban sebagai peringatan disebutkan oleh sebagian ulama Salaf dalam menafsirkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ
“Dan telah datang kepadamu pemberi peringatan.” (QS. Faathir: 37), yaitu: uban. Walaupun pendapat paling tepat adalah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Mu’tamar bin Sulaiman berkata,
الشيب موتُ الشعر، وموت الشعر علة لموت البشَر
“Uban adalah matinya rambut. Matinya rambut tanda untuk kematian seseorang.”
Maksud bahwa uban adalah salah satu peringatan bagi seseorang karena ia menunjukkan dekatnya kematian dirinya. Telah meninggal sebagian dari dirinya, karenanya, seorang mukmin akan benar-benar mengambil pelajaran darinya sehingga mawas diri dan menyiapkan bekal untuk kematiannya. Ia bersungguh-sungguh dalam menegakkan ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya sebagai ‘sangu’ untuk berjumpa Tuhannya. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]
%MCEPASTEBIN%