Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Malam ini (Kamis Malam Jum’at, 13-14 April 2023 M) kita berada di malam 23 Ramadhan 1444 H. Satu dari malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Dikabarkan di sunnah, Lailatul Qadar berada di 10 hari terakhir Ramadhan sehingga kita diperintahkan mencarinya di malam-malam tersebut. Di hadits lain dikerucutkan di malam-malam ganjilnya. Dan malam 23 adalah salah satunya.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah menjelaskan tentang waktu turunnya Lailatul Qadar tersebut. Beliau bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
"Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan." (Muttafaq 'alaih)
Lalu beliau menjelaskan lebih rinci lagi tentang waktunya dalam sabdanya,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
"Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan." (HR. Al-Bukhari) Yaitu malam-malam ganjil dari bulan Ramadhan secara hakiki. Yakni malam 21, 23, 25, 27, dan 29.
Sejumlah ulama merajihkan (menguatkan), Lailatul Qadar berpindah-pindah dari dari satu malam ke malam ganjil lainnya pada tiap-tiap tahunnya. Lailatul Qadar tidak melulu pada satu malam tertentu pada setiap tahunnya.
[Baca: Catat! Inilah Malam-malam Ganjil Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan 1444 H]
Malam Ganjil di Malam Jum’at
Terkumpul kemuliaan di malam 23 Ramadhan ini; yaitu malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramdhan dan malam Jum’at. Salah satu malam yang sangat diharapkan sebagai Lailatul Qadar di tahun ini.
Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah menukil perkataan Ibnu Hubairah rahimahullah yang pernah berujar,
وإن وقع في ليلة من أوتار العشر ليلة جمعة ، فهي أرجى من غيرها
“Jika malam ganjil di sepuluh hari terakhir bertepatan dengan malam Jum’at maka malam tersebut adalah malam yang paling diharapkan turunnya Lailatul Qadar daripada malam-malam selainnya.” (Lathaif al-Ma’arif, hal. 203)
Karenanya, Mari kita hidupkan malam ini dengan ibadah dan memperbanyak amal-amal shalih. Semoga kita benar-benar mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar. Satu amal yang dikerjakan di dalamnya, nilainya lebih baik daripada amal itu dikerjakan selama seribu bulan. Yakni selama 83 tahun 4 bulan. [Baca: Ibadah di Lailatul Qadar Lebih Baik dari Seribu Bulan, Kapan Adanya?]
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadar: 3)
Lailatul Qadar adalah malam yang diagungkan dan dimuliakan. Allah nampakkan keagungannya dengan meningkatnya amal-amal ibadah hamba. Siapa yang amal ibadahnya diterima di malam itu nilainya lebih utama dibandingkan amal ibadah selama seribu bulan. Pahala yang sangat banyak dan balasan yang sangat besar atas amal-amal kecil dan sedikit.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yang menunaikan shalat malam di Lailatul Qadar imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Siapa yang menghidupkan malam itu dengan shalat diikuti amal ketaatan lainnya karena membenarkan janji Allah dan pahala atas amal itu, meminta ganjaran dari Allah, bukan karena sebab lainnya, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Yang terpenting bagi kita di malam itu adalah kesungguhan kita dalam beribadah dan ikhlas dalam melaksanakan ibadah; baik tahu malam itu Lailatul Qadar atau tidak.
Wahai saudaraku! Isilah malam-malam terakhir kita di Ramadhan ini dengan shalat, zikir, istighfar, doa, sedekah, dan amal-amal shalih lainnya.
Doa Istimewa di Lailatul Qadar
Keistimewaan lain dari Lailatul Qadar, Allah ijabahi doa para hamba kepada-Nya. lebih-lebih mereka yang hidupkan malam itu dengan ibadah dan ketaatan kepada-Nya. Karenanya, saat Aisyah minta kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tentang apa yang diucapkannya di Lailatul Qadar, beliau ajarkan doa.
Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku mendapatkan Lailatul Qadar, apa yang harus aku baca?” kemudian beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab, “Ucapkanlah:
اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Mahapemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku.” (HR. Al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad. Imam al-Tirmidzi dan al-Hakim menshahihkannya)
Karenanya, jangan lupakan doa ini di malam Lailatul Qadar. Kita memperbanyak membacanya. Tentunya, juga berdoa kepada Allah dengan doa-doa selainnya. Wallahu A'lam. [PurWD/voa-islam.com]