Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Setiap kita berharap masuk surga. Untuk mendapatkannya kita harus mengusahakan sebabnya. Ringkas sebab tersebut adalah iman dan amal shalih.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا
"Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun." (QS. Al-Nisa': 124) Masih banyak ayat-ayat lain yang semakna.
Sesungguhnya iman adalah syarat pokok untuk sah dan diterimanya amal shalih. Bahkan, tidaklah disebut amal shalih kecuali dengan iman. Sementara iman menuntut amal shalih. Yakni keyakinan yang mantap yang membuahkan amal shalih oleh anggota tubuhnya berupa mengerjakan amal-amal wajib dan sunnah.
Al-Imam Abu Bakar Muhammad bin Husain al-Ajuri al-Syafi'I berkata: "Ketahuilah oleh kalian –semoga Allah merahmati kami dan kalian- wahai Ahlul Qur'an, wahai Ahlul Ilmi, wahai Ahlus Sunan wal Atsar, dan wahai orang-orang yang telah Allah 'Azza wa Jalla beri taufiq dalam dien ini berupa pengetahuan halal dan haram, Jika kalian mentadaburi Al-Qur'an sebagaimana Allah 'Azza wa Jalla telah perintahkan kepada kalian pastilah kalian tahu bahwa Alah 'Azza wa Jalla telah mewajibkan kepada kaum mukminin beramal (shalih) sesudah mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dan sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla tidaklah memuji dan memberikan keridhaan kepada mereka serta memasukkan mereka ke dalam surga dan menjauhkan mereka dari neraka kecuali dengan iman dan amal shalih. Allah telah menggandengkan amal shalih bersama iman. Allah tidak memasukkan mereka ke surga hanya dengan klaim iman semata sehingga mereka menggabungkan amal shalih yang telah Allah beri beri taufiq kepadanya ke dalam imannya. Sehingga jadilah iman seseorang itu tidak sempurna kecuali ia membenarkan dengan hatinya, mengucapkan dengan lisannya, dan mengamalkan iman dengan anggota badannya. Tidak diragukan lagi, siapa yang meneliti Al-Qur'an ia akan mendapatkan sebagaimana yang telah aku sebutkan.
Ketahuilah –semoga Allah merahmati kami dan kalian- sungguh aku telah meneliti isi Al-Qur'an, aku dapatkan di 59 tempat dari Kitabullan 'Azza wa Jalla apa yang telah aku sebutkan. Bahwa Allah Tabaraka Wa Ta'ala tidak memasukkan orang-orang beriman ke dalam surga dengan iman semata. tetapi Allah masukkan mereka ke dalam surga dengan rahmat-Nya kepada mereka dan dengan taufiq-Nya kepada mereka berupa iman dan amal shalih." Selesai.
Amal-amal Ringan Masuk Surga
Tidak semua amal surga itu berat dan butuh modal besar. Sebagian nash shahih menyebutkan bahwa amal-amal tersebut terkategori ringan dan mudah dikerjakan. Maksudnya adalah amal tersebut tidak butuh tenaga besar dan bercucur keringat, berharga mahal dan bermodal besar. Setiap kita mampu untuk mengerjakannya.
Pertama, membaca ayat Kursi setiap kali selesai mengerjakan shalat fardhu.
Dari Abu Umamah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ آيَةَ اَلْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ اَلْجَنَّةِ إِلَّا اَلْمَوْتُ
"Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai sholat fadlu maka tiada yang menghalanginya masuk surga kecuali maut." (HR. Nasa'i, Al-Thabrani dan Ibnu Hibban. Hadits ini dishahihkan AL-Albani dalam Shahih al-Jami’)
Kedua, membaca Sayyidul Istighfar di pagi dan petang hari.
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Saddad bin Aus Radhiyallahu 'Anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda tentang sayyidul Istighfar, yaitu engkau Membaca:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي, لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, خَلَقْتَنِي, وَأَنَا عَبْدُكَ, وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اِسْتَطَعْتُ, أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ, أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ, وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي, فَاغْفِرْ لِي; فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
“Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu (yaitu selalu menjalankan perjanjian-Mu untuk beriman dan ikhlas dalam menjalankan amal ketaatan kepada-Mu) dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang boleh mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”
Keutamaannya disebutkan dalam hadits tersebut,
من قالها في أول النهار موقناً بها فمات من يومه قبل يمسي فهو من أهل الجنة ،ومن قالها من الليل وهو موقن بها فمات قبل أن يصبح ؛فهو من أهل الجنة
“Siapa membacanya di awal siang penuh keyakinan terhadap (isi)-nya lalu meninggal di hari itu sebelum masuk waktu sore maka ia menjadi penghui surga. Siapa membacanya di awal malam dengan penuh keyakinan terhadap (isi)-nya lalu meninggal di malam itu sebelum masuk pagi, maka ia menjadi penghuni surga.”
Ketiga, membaca dzikir atau doa setelah wudhu’ berikut ini:
Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Tiada seorang pun di antara kamu yang berwudlu dengan sempurna kemudian berdo'a:
أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hambaNya dan utusanNya."
إِلا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
"Kecuali dibukakan baginya delapan pintu syurga, dia masuk dari pintu mana yang dikehendakinya.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat Tirmidzi dengan tambahan (doa),
اَللَّهُمَّ اِجْعَلْنِي مِنْ اَلتَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ اَلْمُتَطَهِّرِينَ
"Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri." (dishahihkan Syaikh Al-Albani di Shahih al-Tirmidzi, Ibnul Qayim menyebutkannya di Zaadul Ma’ad)
Keempat, berdoa kepada Allah meminta surga sebanyak tiga kali.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
من سألَ اللهَ الجنةَ ثلاثَ مرَّاتٍ قالت الجنةُ: اللهم أدخِله الجنةَ، ومن استَجَارَ من النار ثلاثَ مرَّاتٍ، قالت النارُ: اللهم أجِرْه من النار
“Siapa meminta surga kepada Allah sebanyak tiga kali maka surga berkata: Ya Allah masukkan ia ke dalam surga. Dan barangsiapa meminta keselamatan dari neraka –kepada Allah- sebanyak tiga kali maka neraka berkata: Ya Allah selamatkan ia dari neraka.” (HR. Al-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Semoga Allah memberikan pertolongan dan taufiq kepada kita mengerjakan amal-amal ringan ini namun sangat distimewa di sisi Allah Ta’ala sehingga dijanjikan surga atasnya. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]