View Full Version
Selasa, 26 Aug 2025

Jenuh Terhadap Nikmat, Penyakit Hati yang Bikin Tak Tau Diri

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah ﷺ dan keluarganya.

Di antara penyakit hati yang tersembunyi adalah penyakit jenuh terhadap nikmat dan lemahnya rasa menyadari karunia Sang Pemberi Nikmat, Allah Subhanahu wa Ta'ala. Penyebabnya adalah banyaknya nikmat, bertumpuknya nikmat, bertubi-tubinya nikmat, serta kondisi mapan dan stabil dalam waktu lama sehingga seorang hamba mengira keadaan itu akan berlangsung selamanya.

Tanda bosan terhadap nikmat:

  • Tidak lagi merasakan kelezatan dan kenikmatan dari nikmat itu.
  • Melupakan Sang Pemberi nikmat, lalai dari bersyukur dan berdoa kepada-Nya.
  • Munculnya ungkapan-ungkapan yang menunjukkan ketidaksyukuran dan kurang berterima kasih, baik melalui kata-kata maupun keadaan, yang mencerminkan rasa bosan.

Cara pengobatannya:

  • Senantiasa merenungi nikmat.
  • Membayangkan kondisi seorang hamba ketika nikmat itu dicabut.
  • Memperbanyak doa agar nikmat tetap terjaga.
  • Memohon pertolongan Allah untuk bisa mensyukurinya.
  • Mengunjungi orang-orang yang terhalang dari nikmat tersebut, seperti orang sakit, fakir miskin, para tahanan, dan kuburan. Karena mengunjungi mereka adalah amal saleh sekaligus pelajaran yang menyentuh hati.
  • Waspada dari merasa aman terhadap makar Allah dan istidraj-Nya, serta pencabutan nikmat akibat kekufuran terhadapnya.

Penutup

Penting disadari berharganya nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kalau nikmat tersebut hilang dari kita, bisa jadi berantakan hidup ini; seperti nikmat nafas, cukup makan dan minum, punya kendaraan, dan lainnya. Dengan ini kita terdorong untuk bersyukur. Lihatlah orang yang di bawah berkaitan urusan dunia sehingga kita menghargai nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah dicurhkan atas kita. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]

* Baca: Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas


latestnews

View Full Version