

Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah ﷺ dan keluarganya.
Menurut Wikipedia berbahasa arab, al-Tafaul atau optimisme adalah kecenderungan atau sikap yang mengarah untuk melihat sisi terbaik dari suatu peristiwa atau keadaan, serta mengharapkan hasil yang paling baik. Lawannya secara filosofis, adalah pesimisme, berpandangan negatif terhadap keadaan dan tidak memiliki harapan baik.
Orang yang optimis senantiasa berkeyakinan bahwa segala sesuatu akan berjalan dengan baik dan membuahkan sesuatu yang menggembirakan. Bagi seorang muslim, tentu sebabnya adalah karena ia berharap dan bergntung kepada Allah, Rabb semesta alam.
Rasulullah ﷺ mencintai sikap optimis dan membenci pesimisme. Karena optimisme merupakan bentuk berbaik sangka kepada Allah Ta’ala. Wujudnya, ia berharap kebaikan kepada Allah Ta’ala dan bertawakkal kepada-Nya.
Sikap optimis berkaitan dengan ucapan yang baik dan harapan yang positif, yang dapat mendatangkan kebahagiaan serta menjauhkan dari kesedihan dan kegelisahan.
Contoh dari optimisme beliau dalam berbagai situasi adalah sabdanya kepada sahabatnya saat di gua ( dalam perjalanan hijrah): “Wahai Abu Bakar, bagaimana pendapatmu tentang dua orang yang Allah adalah yang ketiganya?”
Beliau ﷺ juga memberikan kabar gembira tentang kemenangan dalam peperangan seperti Perang Badar dan Penggalian Parit (Khandaq).
Beliau memberi kabar gembira tentang kemenangan Islam, seperti penaklukan negeri Kisra dan Kaisar Romawi. Dan beliau menanamkan optimisme dalam memilih nama-nama yang baik untuk orang dan tempat.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata:
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يُعجبُه الفألَ ويكرَهُ الطِّيرَةَ
“Nabi ﷺ mencintai harapan baik/optimisme (fa’l hasan) dan membenci ramalan nasib buruk (tathayyur).” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)
Sikap optimisme akan menumbukan prasangka baik kepada Allah Ta’ala dan dengan sebab itu maka Allah akan memperkenankan harapannya, sebagaimana dalam hadits Qudsiy:
“Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Optimisme juga akan mendatangkan ketenangan hati dan kegembiraan dalam diri serta menguatkan tekad untuk berusaha dengan sungguh-sungguh. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]