View Full Version
Senin, 28 Sep 2009

Ya Ukhti... Mengapa?

(Di bawah ini adalah surat terbuka dari seorang ikhwan di negeri Pangeran Charles, ditujukan kepada seluruh muslimah yang peduli terhadap nasib umat-pent)

Tulisan ini tidak menyamaratakan semua muslimah. Saya sadar masih banyak muslimah shalihah di luar sana yang kedekatannya dengan Allah tak perlu diragukan lagi. Sebagai seorang muslim, saya pun menyadari bahwa diri ini masih jauh dari sempurna.

Namun izinkanlah saya menulis ditujukan kepada siapa pun yang berkepentingan dengan isi surat ini,

Ya Ukhti,
Mengapa kau katakan “Aku tak bisa memakai kerudung atau jilbab karena aku takut orang akan memandangiku karena gaya berpakaianku”?

Tetapi mengapa kau malah pergi keluar rumah setengah telanjang atau hanya memakai baju ketat, terlihat murahan, dan bahkan ada 1000 laki-laki yang memandangmu serta seluruh bagian tubuhmu yang harusnya kau tutup rapat? Bagaimana mungkin hal ini tidak membuatmu risih?

Aisyah r.a. pernah berkata, “Hal yang paling tidak kusukai adalah apabila ada laki-laki yang memandangiku dan aku pun juga tidak suka memandang mereka.”

Cobalah renungkan! Apakah jauh lebih baik terlihat murah seperti seonggok daging berjalan sebagaimana dilakukan oleh wanita-wanita non muslim? Ataukah jauh lebih baik terlihat berbeda, suci, shalihah, dan terhormat dengan memakai kerudung dan jilbab?

Aisyah r.a. pernah berkata, “Hal yang paling tidak kusukai adalah apabila ada laki-laki yang memandangiku dan aku pun juga tidak suka memandang mereka.”

Ya ukhti…
Mengapa kau suka bergunjing tentang saudara-saudaramu sesame muslim selama berjam-jam tanpa lelah? Tapi mengapa ketika waktunya mengkaji Islam, beribadah dan beramal shalih, tiba-tiba engkau terdiam, canggung, enggan dan malas?

Rasulullah Muhammad SAW berkata, “bergunjing itu seperti memakan daging saudara sendiri.”

Ya ukhti,
Mengapa di zaman Rasulullah dan para sahabat dulu, banyak perempuan cerdas dan shalehah yang mampu mendidik anak-anaknya untuk mengenal Tuhannya, mencintai Nabinya serta menjadikan mereka generasi-generasi muslim yang tangguh?

Tetapi mengapa sekarang sulit sekali menemukan sosok perempuan sekualitas itu? Mengapa yang ada sekarang adalah sosok perempuan yang mengarahkan anak-anaknya ke jalan haram semisal pamer aurat, berdansa-dansi dengan non mahrom dan kemaksiatan lainnya?
Mengapa saat ini sulit sekali menemukan sesosok ibu yang bisa menanamkan keimanan pada anak-anaknya, taat beribadah dan menjadi generasi berkualitas?

Ya Allah….tolonglah kami…

Rasulullah SAW pernah mengingatkan, “Wanita itu dinikahi karena 4 hal yaitu kecantikan, kekayaan, keturunan dan agama. Pilihlah karena agamanya maka kamu akan beruntung.”

Allah pun berfirman, “Jika kamu tidak menyembah dan taat pada-Ku, maka Aku akan menggantinya dengan sekelompok orang yang mereka itu cinta dan taat pada-Ku dan Aku pun mencintai mereka.”

(Ya ukhti, dekatilah para wanita yang masih belum paham Islam dan ajaklah mereka untuk memahami dien Islam ini karena dari merekalah nantinya akan lahir generasi-generasi penerus risalah dien yang mulia ini. Anakmu akan berinteraksi dengan anak mereka, begitu pun sebaliknya, anak mereka akan berinteraksi dengan anak-anakmu. Dan buatlah interaksi yang terjadi itu berdasarkan Islam dan syariatnya)

Semoga ridho Allah selalu menyertaimu.

Diterjemahkan dengan bebas dari seorang ‘brother’ yang memakai nickname FromStreetToDienIslam.


latestnews

View Full Version