View Full Version
Selasa, 13 Jul 2010

Ciri-ciri Rumah Teladan

Rumah adalah tempat berkumpulnya suatu keluarga. Selain itu sebagai tempat berlindung dari segala cuaca. Rumah tangga atau keluarga juga merupakan lingkup terkecil dari sebuah masyarakat yang merupakan pusat awal dari pembentukan tingkah laku seseorang.

Sebagai muslimah, kitalah yang diserahi tanggung jawab mengurus rumah selama para suami berada di luar rumah mencari nafkah. Akan sangat menyenangkan bagi para anggota keluarga saat mereka kembali ke rumah setelah seharian lelah beraktivitas di luar, disambut dengan keadaan rumah yang nyaman dan menyenangkan.

Rumah seperti ini bisa disebut sebagai rumah tangga teladan. Karena keadaan rumah yang nyaman dan kondusif bisa membuat keluarga tersebut jadi contoh teladan bagi lingkungan di sekitarnya. Rumah teladan, bukalah dilihat dari segi fisiknya saja, tetapi masih ada faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhinya.
Inginkah sahabat mempunyai rumah teladan ? dimana didalamnya bisa membuat kita nyaman, tenang, tentram.

Ada beberapa ciri rumah teladan, diantaranya ialah :
a.    Bangunannya sederhana, baik itu bangunan materi maupun rohaninya. Segi materinya jauh dari pemborosan, mencakup makanan, minuman, perlengkapan rumah dan sebagainya.Allah SWT berfirman (QS Al-A’raf : 31) : " Makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan."Adapun pondasi bangunan rohani yang dimaksud ialah yang berkaitan dengan perilaku Nabi SAW sebagaimana diceritakan Aisyah ra, " Adalah Rasulullah SAW tidak pernah bimbang kecuali beliau memilih yang sederhana."
b.    Rumah teladan adalah rumah yang suci, bersih, dihuni oleh orang-orang yang mencintai kesucian, karena mereka mengetahui bahwa Allah mencintai orang-orang yang senantiasa mensucikan diri, dan mereka adalah orang-orang yang senantiasa menampakkan rumahnya dalam keadaan indah karena mereka mengetahui bahwa Allah mencintai keindahan, dan mengetahui pula bahwa kebersihan itu sebagian daripada iman.
c.    Rumah teladan berlandaskan pada kaidah-kaidah bijaksana, berupa ketentraman, cinta dan kasih sayang, terlepas dari kegaduhan dan keresahan, tidak ada suara-suara yang keras dan tidak pula teriakan-teriakan. Allah SWT berfirman(Lukman : 19) :" Dan lunakkanlah suaramu. Seburuk-buruknya suara ialah suara keledai."
d.    Rumah teladan pondasinya dibangun berdasarkan cinta dan kasih sayang. Yang demikian itu, karena masyarakat pada akhirnya hanyalah merupakan sekumpulan keluarga, jika kita bisa menumbuhkan keluarga yang saling mencintai dan saling mengasihi, berarti kita telah membentuk masyarakat yang saling mencintai dan saling mengasihi. Rumah teladan menjadikan setiap anaknya suatu kekhususan, karena pemisahan anak ditempat tidur adalah suatu tindakan yang diperintahkan, sebagaimana sabda Nabi SAW (Diriwayatkan Abu Daud):" Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika tidak mengerjakannya) setelah mereka berusia sepuluh tahun, dan pisahkanlah mereka ditempat tidur."
e.    Rumah teladan, adalah rumah yang para penghuninya saling bahu membahu dan berbagi tugas-tugas rumah diantara mereka, semuanya berdasarkan kemampuan masing-masing dan kesesuaiannya dengan kecenderungan masing-masing. Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara yang besar dengan yang kecil. Rasulullah SAW telah memberikan suri tauladan bagi kita dalam hal ini, yang mana beliau membantu istrinya dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah, memperbaiki sandalnya, memeras susu kambing, membawa (mengasuh) anak-anaknya, dan lain sebagainya
f.    Rumah teladan ialah satu-satunya lingkungan alami yang dapat mendidik anak-anaknya dengan pendidikan fisik, akal fikiran, dan kejiwaan yang benar. Rumah ini adalah lapangan berharga yang memungkinkan dari sela-selanya untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan kecintaan di dalam jiwa mereka.
Sungguh bukan pekerjaan yang mudah bagi seorang muslimah untuk mewujudkan rumah teladan ini. Tapi inilah keistimewaan kita sebagai wanita, dimana posisi kita dalam islam demikian tingginya. InsyaAllah, dalam bahasan mendatang kita akan membahas tentang posisi muslimah dalam Islam. Wallahu’alam.(ratna/cybermq)


latestnews

View Full Version