View Full Version
Senin, 06 Dec 2010

Putri Kecilku, Guruku Terbaikku

Namaku Azizah, aku murid kelas 3 SD. Mamaku.. dia seorang yang sangat baik dan penyayang. Walaupun jarang bertemu aku karena harus bekerja, tapi mama adalah satu satunya yang aku punya, selain si mbok yang selalu menemaniku setiap hari di rumah.

Hari ini aku ditanya temanku, "Mana papa kamu? kok nggak pernah jemput ke sekolah?". Aku bingung, apa itu "papa" ?. Dia bilang papa adalah seorang cowok sama seperti dia. Kok aku nggak pernah lihat dirumahku ada orang seperti cowok.

Aku pulang ke rumah, aku bertanya pada mama, apa itu cowok dan apa itu "papa". Tapi entah kenapa mama menangis. Apa aku jahat? aku belum pernah melihat mama menangis. Dan sekarang aku membuat mama menangis.

Mama hanya memelukku. Dan bilang "Papa kamu jahat, dia tidak menginginkanmu, sayang. Dia suka memukul mama". Mama terus memelukku erat.

Aku menyeka air matanya. Mama terheran melihatku tersenyum.
" Kenapa kamu tersenyum? "
" Apa papa itu cowok seperti Haris teman sekelasku ma?"
" Iya"
" Ma, jangan sedih. Yuk kita maapin papa"
" Maksut adek apa?"
" Papa kan cowok sama seperti Haris. Haris setiap hari menggangguku dikelas. Jajanku suka diambil sama dia, ma. Dia juga nggak suka kalau aku dekat dekat dia, dan aku juga suka dipukulnya."
" Kamu nggak balas, sayang ? "
" Tapi bu guru bilang, kata Allah kita harus memaafkan. Allah suka sama orang yang memaafkan" Jawabku sambil tersenyum

Ya Allah, kenapa mama tambah menangis... aku salah ya?

Hari ini aku tidak melihat mama ada di rumah. Akupun asik main boneka dan kelereng di depan rumah sendirian.

Tiba- tiba mama menghampiri aku

" Mama pulaaaang" Aku menyambutnya dengan gembira.
" Lagi main apa sayang" Tanya mama
" Main kelereng, ma"
" Anak cewek kok main kelereng ?"
" Katanya bu guru aku bisa sambil belajar berhitung. Senin, selasa, rabu, kamis..."
" Berhitung hari?"
" Iya. Mama aku kasih 20 kelereng ya. kita masukkan dalam botol ini. Hari ini sama besok berarti kelerengnya udah berkurang dua ya ma? tinggal 18 lagi."
" Pinter anak mama" Kata mama sambil tersenyum

Aku senang sekali melihat mama tersenyum

" Ma, kalau nanti kelerengnya tinggal satu. Berarti harinya tinggal satu ya ma"
" Maksutnya adek?"
" Berarti kalau kelerengnya habis kan harinya juga habis"
" Lalu", Mama masih bertanya
"Berarti nggak bisa hidup lagi ya ma. Terus bisa ketemu sama Allah. asiiik"
" Azizah kok bilangnya gitu"
"Yah biar nanti tiap pagi Azizah ditemani sama Allah. Kan mama sibuk kerja. Azizah seneng kalau ada yang menemani gitu ma."

Ya Allah mama memeluk aku dan menangis (lagi)...

" Mama jangan menangis. Azizah di critain sama bu guru, kalau surganya Allah itu indah. Azizah bisa setiap hari main disana. Jadi mama nggak perlu sedih, Azizah nggak sendirian kok."

Kali ini aku semakin nggak ngerti mama mencium dan memelukku eraaat sekali.

Ahhh....senangnya hari ini bisa sarapan sama mama.

" Ma, kok nggak kerja?"

Mama hanya tersenyum
 
" Mama jadi ngajak aku jalan- jalan hari ini?
" Iya sayang" Jawabnya singkat

Aku segera membereskan mainanku, namun ketika aku melewati kamar, aku dengar mama marah- marah dengan seseorang di telepon. Mama bilang sekarang sudah tidak kerja. Dan mama protes karena uang yang diberi orang itu kurang. Aku bertanya didalam hati, siapa orang itu?

Aku pergi ke kamar dan memecahkan celenganku. Wah uang koinku banyak sekali, ini pasti cukup untuk bantu mama, pikirku.

" Ma, ini uang tabunganku." kataku
Aku menaruhnya di dalam sarung bantal karena jumlahnya yang banyak.
" Ini apa sayang?"

" Ini uang tabunganku ma, biar mama nggak bingung lagi, katanya uang mama kurang"
" Sayang kamu dengar dari siapa?"

" Tadi kan mama telepon. maap tadi adek nggak sengaja dengar. Mama, kalau bisa jangan marah sama orang yang sudah beri kita uang. Azizah juga nggak pernah protes diberi uang saku berapapun sama mama. Azizah udah seneng kok ma" kataku sambil memeluknya

Mama memandangku lama, dan mengangguk sambil senyum. Cantik sekali..

Hari selanjutnya mama mengajakku jalan jalan. Katanya mau ketemu bu dokter di rumah sakit.
Aku diminta mama, untuk menunggu di luar bersama si mbok. Ramai sekali disini. Aku coba membuka pintu, dan aku mendengar bu dokter bilang " saya rasa tidak lebih dari sebulan..."

Ya Allah, apa dokter itu orang jahat? kok dia buat mamaku menangis lagi. Aku buru buru menutup pintu itu.

Setelah di mobil aku bertanya,
" mama, kok mama menangis terus.? "
" nggak, mama nggak apa- apa sayang"
" ma, li..likimia itu apa?

Mama tiba tiba menghentikan mobil dan memandangku. Agak lama mama memandangku, sebelum akhirnya tersenyum

" Itu nama Musuh kita sayang"
" Dia jahat ya ma? Kita ajak kerumah saja ma, biar nanti aku ajak main, aku bagi mainan deh. Pasti dia nggak jahat lagi"

Mama tidak menjawab apapun dan melanjutkan perjalanan pulang

Sudah 3 hari ini aku tidak masuk sekolah. Dan suatu malam, tiba tiba badanku menggigil, dan cairan putih keluar dari hidungku. Mama memelukku erat. Tapi entah kenapa makin lama aku makin susah bernafas.

" Mama, kelereng di botolku kok sudah habis?.."
Mama tidak menjawab apa- apa dan masih saja terus menangis. Si mbok juga disebelahku. Dia memijit kakiku.

" Sudah Adek istirahat saja ya sayang"
" Mama saja dulu. Jangan kawatir, besok ada Allah yang menemaniku di surga ma."
Aku merasa pandanganku tambah kabur dan gelap.

" Ma, apa mama masih marah sama papa?"

Aku tak mendengar mama menjawab apapun

" Jangan marah ya ma, Papa pasti orang baik. Karena mama juga baik. mungkin Azizah yang tidak baik. Gara- gara Azizah papa jadi pergi. Nanti kalau ketemu papa, tolong sampaikan kalau Azizah kangen ya ma"

" Iya sayang" Jawab mama sambil terisak

"Nanti Azizah akan bilang sama Allah biar kita semua, mbok juga, bisa berkumpul di surganya Allah yang indah. Azizah juga mau bilang sama allah biar mama nggak diminta kerja lagi di surga, jadi mama bisa temani Azizah tiap hari. ya ma? "

" Iya sayang"

"Mama,.... semua gelap, Azizah tidur dulu................."  

(syahidah) 


latestnews

View Full Version