LOS ANGELES (voa-islam.com) – Menjelang perayaan natal (Christmas) tahun ini, umat Kristen dihebohkan dengan hadiah spesial berupa foto model tak berbusana memegang salib di dalam gereja Katolik.
Joanna Krupa, seorang model aktivis pecinta hewan, tampil –maaf– bugil dengan tangan memegang sebilah salib untuk menutupi organ vitalnya. Foto tersebut dipublikasikan sebagai iklan PETA (The People for the Ethical Treatment of Animals), sebuah LSM pencinta binatang yang berpusat di London.
Meski banyak orang Kristen di Barat menilai foto nudis di gereja ini sangat menawan, akan tetapi gereja sama sekali tidak terkesan dengan foto ini. Presiden Liga Katolik di Inggris, Bill Donahue, menilai foto ini jauh dari kepantasan. Pose telanjang Krupa yang memakai salib untuk menutupi anggota tubuh “terlarang” itu dianggap menghina ikon Katolik.
“Kali ini PETA keterlaluan. Iklan itu tak pantas. Faktanya, anjing dan kucing malah lebih aman di toko hewan ketimbang dalam perlindungan PETA,” ujar Donahue, seperti dilansir The Sun, (3/12/2009). ” Mereka juga butuh pelajaran 101 Etika,” tambahnya.
"Sebagai orang yang mempraktikkan ajaran Katolik, aku sangat terkejut dengan pernyataan Liga Katolik yang menentang fotoku. Aku justru melakukan apa yang seharusnya dilakukan Gereja Katolik" ujar Krupa...
Iklan terbaru dari PETA memajang tubuh polos model blasteran Polandia-Amerika itu, dibuat dalam rangkaian promosi terbaru PETA jelang natal tahun ini, untuk sosialisasi gerakan adopsi hewan yang tidak memiliki tempat tinggal.
Dalam foto tersebut, Joanna berpose berdiri melayang di dalam gereja Katolik, layaknya malaikat –seperti khayalan umat Kristen.– Di bawahnya berdiri beberapa ekor anjing. Dalam pose bugil dia memegang salib untuk menutupi bagian intim kewanitaannya. Di bawahnya, terdapat pesan “Be an Angel for Animals” (jadilah malaikat untuk binatang), demikian sebagaimana digambarkan okezone dan astaga dari Hollyscoop.
Menghadapi serangan pihak gereja seperti ini, Krupa pun terkejut dan langsung membalasnya dengan pernyataan yang tak kalah keras. Ia menuding gereja tidak berhak menghakimi dirinya yang juga taat beragama Katolik.
”Sebagai orang yang mempraktikkan ajaran Katolik, aku sangat terkejut dengan pernyataan Liga Katolik yang menentang fotoku di PETA. Aku justru melakukan apa yang seharusnya dilakukan Gereja Katolik, bekerja menyetop tindakan tidak manusiawi terhadap binatang yang tidak berdaya. Mereka adalah kreasi tuhan yang paling pasrah,” pungkasnya. [taz/okz/atghk21/]
Baca artikel terkait: