View Full Version
Sabtu, 16 Jan 2010

Percaya Takhayul, Evangelis Lecehkan Korban Gempa Haiti. Di Mana Nuraninya?

HAITI (voa-islam.com) – Sungguh terlalu, penginjil (evangelis) Pat Robertson ini. Pada saat seluruh mata dunia prihatin atas musibah gempa di Haiti, penginjil takhayul ini justru tidak berduka, bahkan menghina warga Haiti sebagai sekutu setan.

Belum kering air mata pilu warga Haiti, setelah negara miskin di benua Amerika itu digempur gempa besar, Selasa pagi (12/1/2010) waktu setempat. Gempa bumi Haiti yang mengakibatkan 200.000 orang korban tewas di Haiti, merupakan tragedi yang menyedihkan.  Begitu dahsyatnya, sehingga disebut-sebut sebagai "bencana alam terdahsyat abad ini." Perhatian dunia pun tersedot ke Haiti. Berbagai bantuan mulai mengalir, dan banyak pihak mulai menyatakan keprihatinannya atas apa yang terjadi.

Tiba-tiba Evangelis (Penginjil) Kristen, Pat Robertson mengeluarkan pernyataan yang sangat melecehkan dan melukai perasaan korban bencana. Robertson menyebut gempa dahsyat di Haiti terjadi karena pengaruh perjanjian yang pernah dibuat warga Haiti di masa lalu dengan setan.

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, pemandu ”700 Club” ini menjelaskan bahwa saat Haiti diduduki Prancis, rakyat Haiti bersatu dan mengucapkan sumpah pada setan.

..Evangelis Robertson menyebut gempa dahsyat di Haiti terjadi karena pengaruh perjanjian yang pernah dibuat warga Haiti di masa lalu dengan setan...

”Mereka bilang, kami akan melayanimu kalau kamu membebaskan kami dari Prancis, dan setan menyetujuinya,” kata Robertson. ”Rakyat Haiti bebas tetapi sejak itu mereka hidup dalam kutukan.”

Rakyat Haiti menghentikan koloni Prancis pada 1804 dan menyatakan kemerdekaan.

Evangelis rasialis, anti Islam, percaya mistis dan takhayul

Pat Robertson adalah salah satu tokoh gereja rasialis dan anti Islam di Amerika. Pada bulan November 2002, bersama Pat Robertson mengatakan bahwa Muslim lebih jahat dari Nazi. Ia juga menyerukan kepada kaum Yahudi untuk bangkit melawan ancaman teror Islam. Dalam pernyataannya, Robertson juga juga mengecam upaya-upaya perdamaian Timur Tengah. Robertson, juga mengatakan bila Islam ikut andil dalam membasmi kaum Yahudi.

..Pada bulan November 2002, bersama Pat Robertson mengatakan bahwa Muslim lebih jahat dari Nazi...

Buntut pernyataan tidak bermoral itu, Pemerintahan AS mengecam berbagai pelecehan Islam yang dilakukan tokoh-tokoh gereja. Pejabat Seketaris Negara AS, Colin Powell, Kamis, (14/11/2002) lalu, mengutuk tindakan pelecehan terhadap Islam yang belakangan terus dilakukan beberapa tokoh Kristen terkemuka AS. Berbicara di depan tokoh bisnis di Gedung Putih, Powel mengutuk beberapa tokoh agamawan yang telah melakukan kata-kata hinaan dan cacian terhadap Islam. (Baca: Powel Kecam  Pelecehan terhadap Islam).

Dalam hal takhayul, jika dilihat track recordnya, Pat Robertson memang tak pernah lepas dari kepercayaan mistis dan takhayul.

Pada 12 September 2005, Robertson mengaitkan bencana dan serangan teror dengan peristiwa masa lalu. Sesaat setelah Badai Katrina menerjang dan menewaskan lebih dari 1.800 orang, serta mengakibatkan kehancuran di New Orleans, Louisiana, Robertson mengatakan bahwa Tuhan menghukum Amerika dengan menurunkan Badai Katrina, adalah akibat peristiwa di masa lalu ketika Haiti masih dijajah Prancis.

”Kami sudah membunuh lebih dari 40 juta bayi yang belum lahir di Amerika,” kata Robertson dalam acara ”700 Club.”

Pada akhir tahun 1976, Pat Robertson memprediksi bahwa dunia akan kiamat pada bulan November atau Oktober 1982. Ramalan kiamat ini dipertegas lagi dalam siaran Mei 1980 di ”700 Club,”

“Saya menjamin Anda pada akhir tahun 1982 akan menjadi hari penghakiman pada dunia,” ramalnya. (baca: Ramalan-Ramalan Kiamat yang Selalu Gagal).

Ramalan-ramalan evangelis Pat Robertson selalu gagal tak pernah terbukti. Untuk apa gereja masih menokohkanya? [taz/viva]

Baca berita terkait:


latestnews

View Full Version