BEIJING (voa-islam.com) – Terbakar dendam asmara yang tak kesampaian, seorang pastor tega membunuh seorang biarawati dan seorang pastor di Gereja Katolik Wuda di utara China.
Pelaku yang diidentifikasi sebagai Zhang Wenping, ditahan oleh pihak berwenang pada Kamis 8 Juli 2010 di wilayah Hothot, Pedalaman Mongolia. Pria berusia 43 tahun tersebut mengaku sebagai pelaku utama dari kasus pembunuhan ganda. Demikian diberitakan Xinhua, Jumat (9/7/2010).
Kepada polisi, Zhang mengaku membunuh kedua korban, seorang pastor dan biarawati karena dorongan dendam pribadi terhadap keduanya. Tersangka mengatakan, dia terlibat dalam hubungan asmara dengan sang biarawati, namun sang imam membujuknya untuk membatalkannya. Itulah yang mendorong dirinya melakukan pembunuhan, kata Xinhua.
Korban tewas dalam pembunuhan itu adalah Romo Pastor Joseph Zhang Shulai dan biarawati bernama Mary Wei Yanhui, ditemukan tewas bersimbah darah penuh tusukan pisau, di sebuah panti jompo gereja Katolik di kota Wuhai, China, tempat keduanya bertugas, Selasa pagi (6/7/2010). Polisi masih terus menyelidiki peristiwa pembunuhan ini.
...Tersangka mengatakan, dia terlibat dalam hubungan asmara dengan sang biarawati, namun sang imam membujuknya untuk membatalkannya. Itulah yang mendorong dirinya melakukan pembunuhan...
Jemaat Katolik setempat mengenal Wenping Zhang sebagai mantan seminaris yang bekerja di sebuah perawatan panti jompo, tetapi dipecat karena melakukan beberapa penyimpangan.
Korban pembunuhan, Pastor Joseph Zhang Shulai dan Suster Mary Wei Yanhui berasal dari Gereja Katolik China yang diakui oleh pemerintah. Karena Gereja Katolik Wuda, tempat kedua korban bertugas, adalah gereja legal yang terdaftar di biro lokal urusan etnis dan agama, kata Xinhua, mengutip kepala biro Jia Zhiguo.
Rencananya, Romo Pastor Joseph Zhang Shulai dan Suster Mary Wei Yanhui tidak dikremasi, tetapi akan dikubur besok jam 7 pagi, Minggu (11/7/2010) waktu setempat, di kuburan tak jauh dari Gereja Katolik Wuda.
Sementara menurut AsiaNews, sebuah kantor berita yang berpusat di Vatikan membantahnya, dengan menyatakan bahwa pastor dan biarawati yang tewas merupakan anggota dari gereja legal yang tidak diakui oleh pemerintah.
Tercatat sekira lima juta warga China memeluk agama Kristen Katolik dan sebagian besar dari mereka tergabung dengan gereja-gereja yang diakui oleh pemerintah. Sementara 11 juta lainnya tergabung dalam keuskupan gereja “bawah tanah” yang tidak diakui oleh Pemerintah China. (taz/okz, msn)