BOSTON (voa-islam.com) – Sebuah penelitian kesehatan Amerika merilis, hanya dua persen wanita Katolik Amerika yang rajin ke gereja dan tidak melanggar larangan menggunakan alat kontrasepsi. Sisanya, 98 persen perempuan Katolik Amerika lebih suka menggunakan kontrasepsi atau alat KB, meski harus melanggar larangan gereja.
Menurut laporan yang dikeluarkan Guttmacher Institute, organisasi penelitian kesehatan seksual nonprofit, Rabu (14/4/2011), hanya dua persen perempuan Katolik yang rajin ke gereja, percaya pada program keluarga berencana alami.
Data terakhir menunjukkan, tindakan perempuan Katolik sejajar dengan perempuan dari agama lainnya dan wanita dewasa Amerika pada umumnya. "Dalam kehidupan nyata Amerika, penggunaan alat kontrasepsi dan keyakinan agama yang kuat sama-sama tinggi," kata penulis laporan, Rachel Jones.
Rachel menambahkan, sebagian besar perempuan aktif dalam aktivitas seksual tidak ingin hamil menggunakan kontrasepsi, dan sebagian besar lainnya menggunakan metode efektif lainnya, seperti sterilisasi, pil atau alat KB lainnya.
"Hal ini berlaku untuk kaum Injili dan Protestan arus utama, juga bagi umat Katolik, meski hirarki Katolik menentang keras penggunaan alat kontrasepsi," kata Jones.
Menurut penelitian Guttmacher Institute, Hampir 70 persen perempuan Katolik menggunakan sterilisasi pil KB atau IUD.
Data terbaru dari tahun 2006-2008 dikeluarkan oleh National Survey of Family Growth (NSFG), sebuah survei nasional pertumbuhan keluarga, menunjukkan bahwa 97 persen perempuan Katolik menggunakan kontrol kelahiran. [taz/reuters, tin]