“Maria is pregno en krijgt een baby boy” (Maria bunting dan beranak bayi laki-laki). Demikian kalimat dalam Alkitab (Bibel) versi terbaru di Belanda. Kali ini tidak menggunakan bahasa Belanda resmi, namun dalam bahasa gaul jalanan/slank.
Bibel edisi gaul berjudul “de Torrie van Mattie” tersebut diterjemahkan oleh Pendeta Daniel de Wolf.
“Mattie” adalah bahasa gaul untuk teman, sobat. Tapi itu juga singkatan dari Matius. Jadi pada dasarnya ini kisah Matius, buku pertama dari Perjanjian Baru.
Bahasa slang dalam Bibel gaul itu adalah gabungan kata-kata dari bahasa Inggris, Papiamento, Suriname, Maroko, Turki dan Belanda, yang dipercaya dengan kata-kata yang ditangkap dari media sosial dan budaya pop. Dalam menterjemahkan, Pendeta De Wolf dibantu oleh anak-anak muda dari berbagai latar belakang. Jadilah hasil terjemahan penuh dengan kata “doekoes,” “patas” dan “osso.”
Ide menerjemahkan Bibel ke dalam bahasa gaul ini berasal dari Inggris.
“Terjemahan semacam ini sudah ada di sana, yaitu edisi “The Word on the Street” (Firman Tuhan di Jalanan). Ide ini lalu diadopsi di Belanda dan saya diminta untuk melakukannya. Saya pikir ini ide yang baik,” ujar Pendeta De Wolf . “Di Inggris buku ini beberapa kali berhasil memenangkan penghargaan buku rohani Kristen dan juga menjadi salah satu buku terlaris di toko buku rohani. Amerika dan Jerman juga memiliki Injil versi jalanan mereka sendiri,” tambahnya.
Untuk menjangkau kalangan muda lebih luas, selain merilis Bibel gaul versi cetak, Wolf juga merilis Bibel gaul versi audio MP3 yang bisa diunduh secara gratis di situs resminya. “Kami juga merekam kisah-kisah injil dalam versi MP3, yang bebas diunduh di situs kami. Rekaman juga sekaligus menjadi alat bagi para sukarelawan pekerja muda dalam berhubungan dengan para pemuda,” ujar Wolf.
Untuk proyek gaulnya itu, de Wolf banyak menuai reaksi negatif yang dari orang-orang yang menganggap Bibel sebagai kitab sakral yang tidak boleh diutak-atik.
Dalam situs resminya, bisa disaksikan contoh ayat-ayat Bibel dengan bahasa gaul jalanan, misalnya pada perikop kisah “Yesus Sang Pencari Suaka”, “Bangkitlah dari Kursi Rodamu”, dan “Johnyboy Sang Pembaptis.”
Berikut ini adalah contoh fragmen ayat Bibel versi gaul:
“Gini lho, cerita kelahiran Yesus Kristus: Maria, cewek yang mungkin waktu itu masih berumur 14 tahun, rencananya mo merit sama Yusuf bin Yakub. Mereka udah sampe tunangan segala. Pada zaman itu, menurut tradisi Yahudi (sampe sekarang kali yee), nge-seks mah kagak boleh sama sekali. Tapi eeh, Marianya, tek dung. Yusuf terang aja langsung mikir, Maria pasti maen gila sama yang lain. Yang jelas, Yusuf ngerasa, dirinya, jangankan mbolongin Maria, nyicip aja juga nggak pernah. Dasar AIB neh!
Yusuf, anaknya cool, nggak buru-buru update status atau cepet-cepet ngetweet, ngember soal Maria. Namun Yusuf, udah mikir, bakal mutusin Maria. Nah pada saat itu, ia mendadak disambangin Malaikat.
“Nyante aje Sup. Jangan cemen dong untuk nikahin Maria. Gebetan elo kagak selingkuh. Jabang bayi di perut Maria itu hasil olahan Roh Kudus. Maria bakal ngelahirin bayi lelaki. Elo kudu kasih nama Yesus. Tahu nggak artinya? Itu artinya Tuhan yang menyelamatkan. Kenape harus dinamain keren gitu? soalnya Dia bakal menyelamatkan umat manusia dari segala kebangsatan(maksudnya dosa coy) yang mereka lakukan.”
Wah ini pas banget ama yang dulu, ratusan tahu lalu, dibilangin nabi Yesaya. Si perawan akan hamil dan melahirkan orok lelaki, dan orang-orang bakal manggil dia sebagai Immanuel.”
Fragmen ayat-ayat Bibel versi gaul tersebut memang aneh di telinga.
Selain kata-kata vulgar seperti cewek Maria, ngeseks, mbolongin, maen gila, bunting, nyicip cewek, gebetan, dll, hal yang asing di telinga adalah adanya kata-kata modern yang hanya ada abad millenium, misalnya: update status, ngetweet, dan sebagainya.
Tahun 1 Masehi saat Yesus lahir pan belon ada facebook sama twetter, coy!! [a ahmad hizbullah/voa-islam.com/rnw]