Inilah perubahan yang sangat penting di daratan Eropa. Sesudah daratan Eropa dihempas krisis ekonomi, sekarang daratan Eropa, rakyatnya terhempas akibat, sudah tidak lagi tertarik dengan agama Katolik. Mereka ramai-ramai meninggalkan agama Kaktolik, dan memilih menjadi atheis. Inilah dampak dari agama Katolik, yang sudah tidak lagi dapat menjawab persoalan kehidupan manusia modern.
Salah satunya negara yang peduduknya mayoritas menganut Katolik secara tradisional, yaitu Irlandia, kini penganut Katolik di negeri itu, mengalami kemerosotan yang paling tajam di seluruh dunia. Padahal, Irlandia terkenal sebagai pemeluk Katolik yang paling taat, tetapi semuanya itu hanya tinggal kenangan belaka, dan pemeluk Katolik berbondong-bondong pindah kepada atheisme. Ini merupakan hasi survey internasional, dan salah satunya adalah negara Irlandia.
Hasil survey itu, di Irlandia hanya 47 persen yang menyatakan mereka tetap sebagai pemeluk Katolik. Ini merupakan penurunan yang sangat tajam, lebih 22 persen penduduk Irlandia, yang meninggalkan Katolik, di mana sebelumnya berdasarkan survey mereka menyatakan 69 persen sebagai pemeluk Katolik. Jajak pendapat terakhir tahun 2005, yang diselenggarakan oleh lembaga Gallup Internasional. Sementara ituk, tingkat ketaatan rata-rata sebelumnya 59 persen, dan turun 9 persen, di tahun 2005.
Pada saat yang sama, jumlah orang yang menyatakan dirinya sebagai atheis naik dari 4 persen di seluruh dunia pada tahun 2005 menjadi 7 persen tahun ini. Pertumbuhan athies terbesar adalah di Perancis. Tetapi, sepertinya ini menjadi trend global, semakin banyak orang di Eropa dan Amerika Utara yang cenderung ke kiri alias athies. Hampir sebagian di daratan Eropa, partai yang berhaluan kiri memenangkan pemilu.
Sinead Mooney, managing director wakil perusahaan Penelitian RED C di Dublin yang dilakukan jajak pendapat di Irlandia, mengutip dua faktor yang menempatkan Irlandia berada di belakang Vietnam sebagai negara, di mana perasaan religius mengalami penurunan yang tajam.
Mengapa sikap ketaatan dalam beragama di daratan Eropa dan Amerika Utara mengalami penurunan yang sangat tajam, dan masyarakat di negeri-negeri itu, memilih atheis? "Jelas, ini semua akibat skandal besar yang berlangsung di dalam Gereja selama beberapa periode," katanya, merujuk kejadian pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh para imam Katolik, yang serius merusak citra Katolik Roma.
"Juga, akibat negara semakin kaya, mereka cenderung kehilangan rasa beragama," katanya. "Kami memang menjadi kaya - setidaknya pada awal periode itu."
Sementara itu, di negara-negara Afrika, penduduk di negeri-negeri itu, mengidentifikasi diri mereka sebagai religius, seperti Ghana (96 persen), Nigeria (93 persen) dan Makedonia (90 persen). Para ateis yang paling banyak ditemukan di Jepang (31 persen), Republik Ceko (30 persen) dan Prancis (29 persen).
Afrika Paling Taat?
Mengidentifikasi dengan tradisi iman tidak selalu religius. Dari 51.927 orang yang disurvei, 97 persen dari Budha, 83 persen Protestan, 80 persen Hindu dan 81 persen Katolik menggambarkan diri mereka sebagai agama.
Afrika menduduki puncak daftar daerah yang taat sebagian besar dunia, dengan 89 persen menyebut diri mereka religius. Setelah itu Amerika Latin (84 persen), Asia Selatan (83 persen) dan dunia Arab (77 persen).
Asia Utara datang di setidaknya agama di 17 persen, diikuti oleh Asia Timur pada 39 persen. Amerika Utara dilaporkan 57 persen religiusitas, Eropa Barat 51 persen dan Eropa Timur 66 persen.
Ikatan keagamaan yang sangat kuat hasil survei global yang sudah dipublikasikan - sebagian besar Muslim Irak (88 persen), Pakistan (84 persen), Afghanistan (83 persen) dan wilayah Palestina (65 persen).
Memang, di daratan Eropa dan Amerika Serikat beragama sudah mati, dan mereka memilih menjadi atheis. Akibat perubahan paradigma mereka, terutama melihat atau memandang aspek kehidupan. Mereka lebih memilih atheis dibanding memilih agama yang sudah kadulwarsa seperti Katolik dan Kristen. mi