View Full Version
Rabu, 05 Dec 2012

Fata Orlovic : Kejahatan Serbia Tak Pernah Bisa Dilupakannya

Bosnia Herzegovina (voa-islam.com) Seperti tak akan pernah dapat merupakan sepanjang umurnya. Sebuah kejahatan yang tak pernah ada bandingannya. Kekejaman yang tiada taranya. Brutal, biadab, dan sangat tidak mengenal rasa kemanusiaan. Mereka membunuhi Muslim Bosnia seperti binatang.

Bosnia Herzegovina dibelah menjadi dua, antara Muslim dengan Kristen Ortodok yang dianut oleh orang-orang Serbia. Mereka barada dalam sastu negara.

Tetapi, orang-orang Kristen Ortodok, selalu memendam kebencian yang tak pernah bisa pupus.Mereka walaupun menganut ajaran kasih, tetapi kenyataannya mereka itu, tak lain kumpulan manusia-manusia biadab, dan terkutuk, yang gemar menumpahkan darah.

Semuanya dibuktikan dengan sangat telanjang, dan dibuktikan dengan sangat jelas, ketika mereka membantai orang-orang yang tak bersenjata, tanpa sedikitpun belas kasihan. Ribuan Muslim Bosnia yang berdiam di Srebenica, luluh-lantak dikumpulkan oleh pasukan milisi Serbia, kemudian dibantai dengan sangat kejam.

Apa artinya, agama yang mereka teriakkan dengan kasih-sayang, dan pernah mereka praktekan. Di mana-mana mereka mempertontonkan kejahatan yang sangat kejam, dan dipertontonkan bukan hanya oleh Serbia, tetapi juga oleh Amerika Serikat, dan sejumlah negara Uni Eropa.

Mereka membantai Muslim, tanpa sedikitpun merasa bersalah. Bahkan, sekarang mereka membuat pembenaran pembantaian yang mereka lakukan dalam rangka memerangi terorisme.

Seperti yang dikisahkan oleh seorang janda yang sudah berusia 70 tahun, Muslimah Bosnia, bagaimana ia melihat suaminya dan anaknya dibantai oleh Serbia didepan matanya. Anak perempuannya diperkosa didepan matanya, kemudian kepala dipengggal. Inilah kisah yang diungkap oleh Fata Olrovic, yang kini sudah berusia lanjut, mengenang hari-hari yang sangat gelap dalam hiidupnya, ketika orang-orang bengis dari Serbia, yang mangharu biru kehidupannya

Penderitaan Fata Orlovic itu, mencerminkan kondisi yang dialami oleh ribuan Muslimah Bosnia Herzegovia, khususnya mereka yang berdiam di Srebenica. Mereka merasakan hari-hari yang paling pahit, di mana menghadapi sebuah kenyataan yang tak mungkin dapat ia lupakan sepanjang hidup. Di mana suaminya, anaknya, semuanya dibantai didepan matanya. Sekaran Fata menuntut keadilan terhadap pemerintah dan akan berjuang terus mendapat keadilan atas peristiwa yang menimpa dirinya dan keluarnya'

Saksi hidup lainnya, Muhamed Durakovic mengatakan selama perang Srebrenica, ia melihat bagaimana kekejaman yang sangat dahsyat terjadi di sebuah "kamp konsentrasi besar". Di mana di kamp itu, berlangsung pembantaian yang tiada tara terhadap Muslim. Orang-orang dibunuh dan dijagal layaknya binatang.

Tak ada ampun sedikitpun bagai Muslim di wilayah yang berhasil diduduki oleh milisi Serbia. Kota kelahirannya Konjevic Polje diserbu oleh pasukan Serbia Bosnia. Keluarganya dipisahkan, kemudian dibunuh, dan semua hancur dalam perang  yang berkecamuk saat itu, semuanya itu dilukan oleh orang-orang Serbia yang seperti kesetanan.

Ketika ia kembali pada tahun 1999, usai perang dan kampung halamannya sudah hancur, di depan  rumahnya telah ditempati oleh seorang Pendeta Ortodoks. kemudian di depan rumahnya telah tegak gereja, yang sebelumnya tidak pernah ada.

Mereka sesudah berhasil memusnah Muslim Srebenica, kemudian mereka mengambil harta, tanah, dan kekayaan mereka, kemudian mereka sekarang mendirikan gereja Ortodok di depan rumahnya, tukas Mohamed Durakovic.


Sekarang Fata dan Mohamed berjuang dengan sekuat tenaga ingin mendapatkan kembali haknya, tanah kelahirannya, dan menolak berdirinya sebuah gereja Ortodok, yang tidak berhak menempati tanahnya itu. Keduanyb berjuang menuntut keadilan. 

Fata terus bertarung ingin mendapatkan tanahnya kembali. Celakanya sekarang Fata dan Mohamed Durakovic malah dituduh menganggu kerukunan beragama. Fata dan Durakovic diancam dipukuli, dan bahkan diancam, karena dituduh membuat huru-hara antar umat beragama.

Sungguh sangat ironis nasib Fata dan Durakoviv. Sungguh tidak manusiawi orang-orang yang berjuang ingin mendapatkan haknya kembali malah dituduh melakukan kekacauan yang ingin menganggu kerukukan beragama. Inilah nasib Muslimah Bosnia yang sudah kehilangan suami dan anaknya. mh/aljz.



latestnews

View Full Version