VOA-ISLAM.COM - Pekan lalu, umat Kristen di Negara Bagian Maharashtra, India Barat, marah besar atas beredarnya kalender 2013 yang menampilkan gambar Yesus Kristus memegang sebatang rokok dan segelas bir.
Kalender Yesus yang kontroversial ini diterbitkan oleh seorang mantan pejabat kota Tanaji Dnyandeo Lonkar bersama penerbit K Sagar.
Vatican Radio merilis berita kemarahan umat Kristen atas foto Yesus merokok dan menenggak bir itu di laman resminya radiovaticana.va pada Senin, 22 Januari 2013 (http://en.radiovaticana.va/in2/Articolo.asp?c=658040).
Mereka meradang karena merasa gambar itu telah menghina Kristen, sehingga mereka mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini.
Joseph Dias, presiden Forum Katolik Sekuler (Catholic Secular Forum/CSF) mengecam peredaran kalender Yesus merokok dan ngebir yang dicetak sebanyak 30.000 eksemplar itu.
“This blasphemous picture has been printed in December and around 30.000 of these offensive copies have already been circulated in the market,” ujar Joseph.
Untuk menuntaskan kasus tersebut, pengacara Vikram Emmanuel Amolik (31) dan Pankaj Kachardas Bhandari (32) dari Parvati sudah memperkarakan kasus ganbar Yesus merokok ini ke aparat terkait. Lonkar dan penerbit K Sagar dipolisikan dengan tuduhan penodaan agama (pasal 295) dan tindakan permusuhan (pasal 153).
…Di India, gambar Yesus merokok dan ngebir terpampang di kanlender, kartu ucapan dan buku pelajaran SD...
Langkah hukum CSF ini juga diikuti oleh beberapa ormas Kristen lainnya, antara lain: Forum Pemuda Kristen Maharashtra (Maharashtra Christian Youth Forum/MCYF), Asosiasi Peduli Katolik (Association of Concerned Catholics/AOCC), dan Forum Katolik untuk Pelestarian Iman (Catholics for the Preservation of the Faith/CPF).
Namun Lonkar menampik tuduhan pelecehan agama, karena pihaknya hanya mengunduh gambar itu dari google dalam ukuran yang sangat kecil. Selain itu, kalender yang telah disebarkan di kotanya, Kondhwa tersebut sudah ditarik dari peredaran.
Dias mengancam akan membalas tindakan itu jika pemerintah tidak bertindak cepat dengan menangkap pelaku dan membawanya ke meja hijau.
Beberapa waktu lalu di media sosial Facebook beredar gambar kartun Bunda Maria sedang menyuruh Yesus Kristus membersihkan kamar. Maria digambarkan memarahi Yesus sembari berkata: "Yesus, lihatlah kekacauan ini! Bersihkan kamarmu sekarang!" Kasus itu juga menyulut amarah umat Kristen.
Kasus peredaran gambar Yesus merokok dan ngebir di India ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada momen Natal tanggal 25 Desember 2010, seorang tokoh partai Biju Janata Dal di Orissa, negara bagian India, menyebarkan kartu ucapan Natal dengan Yesus memegang rokok di tangan kanan dan botol bir tangan kiri. Kartu yang diedarkan di Nabarangpur distrik Orissa ini pun membuat umat Kristen berang.
…Yesus bermukjizat mengubah air tawar yang halal menjadi anggur. Padahal Tuhan mengharamkan anggur dan minuman keras selama-lamanya...
Pada tahun yang sama, di Shillong, India, gambar Yesus merokok dan ngebir malah terpampang di buku pelajaran SD milik gereja di negara bagian Meghalaya, sebelah timur laut India, yang didominasi oleh umat Kristiani (70%).
Uskup Besar Dominic Jala dari Keuskupan Agung Shilong mengutuk peredaran gambar Yesus tersebut. Ia menuding kasus ini sebagai pelanggaran terhadap undang-undang penodaan agama.
Kaum Kristiani India acapkali mengeluhkan perlakuan diskriminatif dari umat Hindu, yang merupakan agama mayoritas di India. Kaum garis keras Hindu menuding para misionaris melakukan kristenisasi terhadap rakyat miskin dan orang-orang dari kasta rendah Hindu dengan iming-iming pendidikan gratis dan layanan kesehatan.
Dalam pernyataan yang dirilis ke berbagai media, baik para aktivis Kristen baik LSM maupun uskup, tidak menjelaskan apa alasan mereka menuduh gambar yang mereka sebut Yesus merokok dan ngebir sebagai penodaan agama. Mereka hanya mengaku sentimen agamanya dilukai. Sikap reaktif yang tidak disertai alasan baik ilmiah maupun teologis ini menimbulkan banyak tanda tanya.
Pertama, gambar Yesus merokok. Keberatan mereka terhadap gambar Yesus merokok itu patut dipertanyakan. Pasalnya, dalam Alkitab (Bibel), Yesus sama sekali tidak menjelaskan apa hukumnya rokok.
Para pendeta yang melarang merokok beralasan bahwa rokok mencemari Bait Roh Kudus, karena tubuh orang Kristen adalah Bait Roh Kudus (1 Kor 3:16, 1 Kor 6:19, 2 Kor 6:16). Sementara merokok itu menimbulkan pencemaran/polusi terhadap tubuh. Argumen dari surat-surat Paulus ini kurang tepat, karena konteks pencemaran Bait Roh Kudus dalam 1 Kor 6:12-20 ini adalah pencemaran tubuh melalui percabulan, bukan soal pencemaran dengan rokok. Rokok baru dikenal sekitar tahun 1300-an, jauh setelah ayat tersebut ditulis oleh Paulus.
Satu-satunya dokumen gereja yang berbicara mengenai rokok adalah Katekismus Gereja Katolik (KGK) nomor 2290: “Kebajikan penguasaan diri menjauhkan segala bentuk keterlaluan: tiap penggunaan makanan, minuman, rokok, dan obat-obatan yang berlebihan…” Ini pun tidak menjelaskan apa hukum merokok.
Berbeda dengan Islam yang memiliki hukum syara’: wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah. Segala hal yang berkenaan dengan status suatu hal pasti tidak bisa terlepas dari salah satu dari lima hukum tersebut.
…Umat Kristen mengecam gambar Yesus memegang satu botol bir (miras). Padahal menurut Injil Yohanes, mukjizat Yesus yang pertama kali adalah mengubah air tawar menjadi anggur miras...
Kedua, gambar Yesus memegang satu kaleng bir. Kalau minuman bir dianggap sebagai dosa karena termasuk minuman keras, bukankah dalam Injil Yesus menghalalkan minuman anggur? Injil Yohanes mengisahkan, mukjizat Yesus yang pertama kali adalah mengubah enam tempayan air tawar menjadi air anggur untuk disuguhkan di acara resepsi pernikahan di Kana Galilea (Yohanes 2:1-11).
Padahal dalam banyak ayat disebutkan bahwa anggur dan air anggur minuman berbahaya karena memabukkan dan menimbulkan hawa nafsu (Efesus 5:18), serta menghilangkan daya pikir (Hosea 4:11). Sehingga Tuhan secara tegas mengharamkan anggur dan minuman keras untuk selama-lamanya:
“Tuhan berfirman kepada Harun: “Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras... Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun” (Imamat 10:8-9, Hakim 13:4, Hakim 13:14).
Ketiga, otentisitas foto Yesus. Mengapa mereka ngotot membela gambar sosok pria bule berwibawa, brewok berambut sebahu itu sebagai gambaran Yesus Kristus yang mereka anggap sebagai Tuhan dan juruselamat?
Jika wajah itu diyakini sesuai dengan foto Yesus yang asli, siapa yang memotretnya dan kamera merek apa yang dipakai saat itu? Apalagi jika gambar Yesus sempurna full color, apakah 2000-an tahun yang lalu sudah ada kamera berwarna?
…Bagaimana umat Kristen mengultuskan dan menyembah gambar tersebut sebagai gambar Yesus, padahal tidak ada pelukis tahu wajah Yesus yang asli. Semua lukisan Yesus adalah rekayasa dan imajinasi pelukis…
Bagaimana umat Kristen berani memastikan, mengultuskan dan membela gambar tersebut, padahal tidak ada jaminan sama sekali bahwa itu adalah lukisan sesuai dengan wajah asli Yesus?
Sebenarnya, semua orang tahu bahwa gambar Yesus yang terpajang hampir di semua gereja dan rumah orang Kristen itu adalah hasil rekayasa dan imajinasi sang pelukis. Buktinya, gambar Yesus yang beredar di seluruh dunia ada banyak versi di berbagai negara. Ada Yesus bule, Yesus negro, Yesus berambut pirang, Yesus kribo, Yesus barat, Yesus Timur Tengah, Yesus Indian, Yesus kota dan ada Yesus pedalaman.
Kalau Yesus masih hidup di dunia, apa dia tidak marah bila warna kulitnya dirubah menjadi hitam dan rambutnya dirubah menjadi kribo?
Semua gambar wajah Yesus di berbagai negara itu, bisa dipastikan sebagai hasil kreasi dan rekayasa berdasarkan imajinasi pelukis yang disesuaikan dengan kultur daerah setempat.
Pertanyaannya, dari mana para pelukis itu tahu bahwa karya lukisnya itu adalah wajah Yesus, padahal mereka sama sekali tidak tahu wajah Yesus yang asli? Semua itu hanya khayalan sang pelukis maupun pemahat patung. Karena pada masa Yesus masih hidup, tak ada satu orang pun yang mengabadikan wajah Yesus dalam bentuk lukisan maupun patung.
Karenanya, orang yang merasa khusyuk berdoa menghadap foto atau patung Yesus adalah kekhusyu’an yang fiktif. Demikian pula orang yang mengultuskan dan membela gambar Yesus, sejatinya mereka membela hasil rekayasa, imajinasi dan fantasi pelukis.
Sikap yang tepat menyikapi imanijasi lukisan para nabi dilakukan oleh umat Islam yang secara tegas mengharamkan lukisan para nabi. Di samping tidak ada lukisan yang pas seperti wajah asli para nabi, keberadaan lukisan nabi akan menimbulkan pengkultusan dan kemusyrikan yang merusak akidah Islam.
Jadi, yang harus ditentang bukan gambar merokok dan ngebirnya saja, tapi semua gambar lukisan Yesus harus ditolak!! [A. Ahmad Hizbullah MAG/Suara-islam]