View Full Version
Jum'at, 26 Apr 2013

Injil Kuno Dilelang Rp 291 Miliar untuk Biaya Pelayanan Gereja

BOSTON (voa-islam.com) – Injil kuno The Bay Psalm Book terbitan Amerika Serikat, dilelang untuk biaya pelayanan gereja dan pemeliharaan gedung bersejarah milik gereja.

The Bay Psalm Book akan dilelang di New York dan diperkirakan mampu mencapai US$30 juta atau sekitar Rp291 miliar. Buku yang berisi ayat-ayat Alkitab (Bibel) kitab Mazmur ini sangat mahal karena diyakini sebagai buku pertama yang dicetak di Amerika Serikat. Buku ini dicetak di Massachusetts pada tahun 1640 dan merupakan salah satu dari sebelas yang masih bertahan hingga saat ini.

The Bay Psalm Book ditulis oleh umat Kristen di Amerika Serikat 20 tahun setelah komunitas jemaat Kristen di Plymouth, Massachusetts.

John Cotton, Richard Mather, dan John Eliot, menulis buku itu karena mengingingkan versi yang lebih dekat dengan Bahasa Ibrani asli dibanding dengan versi yang mereka beli dari Gereja Anglikan Inggris. Dana untuk pencetakan buku digalang di Inggris dan digunakan di hampir semua kebaktian di kawasan Teluk Massachussets.

...Dana dari lelang Injil kuno itu akan digunakan untuk membiayai program pelayanan dan biaya pemeliharaan gedung bersejarah milik gereja...

Sebelumnya, The Bay Psalm Book dilelang terakhir kalinya pada tahun 1947 dan terjual dengan harga lelang tertinggi saat itu senilai US$151.000. Bila dihitung dengan nilai saat ini, harga jualnya setara dengan US$1,56 juta.

Tahun ini, sebelum dilelang ke publik pada 26 November 2013 mendatang, rencananya buku The Bay Psalm Book akan dipamerkan lebih dulu di beberapa kota di Amerika Serikat.

“The Bay Psalm Book merupakan sebuah mitos yang langka,” tutur David Reddend dari Balai lelang Sotheby’s. “Dengan buku ini maka New England –nama wilayah di Amerika Serikat– menyatakan kemerdekaan dari Gereja Anglikan Inggris,” tambahnya.

Pemilik buku yang akan dilelang Sotheby’s itu adalah Gereja Old South di Boston. Dari dua buku The Bay Psalm Book yang dimilikinya, gereja ini hanya melelang salah satu bukunya saja.

Pendeta Nancy Taylor, direktur eksekutif gereja itu, mengatakan, dana dari lelang Injil kuno itu akan digunakan untuk menyebarluaskan program-program pelayanan, serta untuk biaya pemeliharaan gedung bersejarah milik gereja, National Historic Landmark, agar bisa dibuka untuk umum selama 7 hari seminggu.

Saat ini rekor buku termahal dunia dipegang oleh Birds of America karya John James Auduborn yang laku seharga US$11,5 juta lewat lelang pada Desember 2010. [taz/bbc]


latestnews

View Full Version