VIRGINIA (voa-islam.com) – Gereja Kristen White Tail di Ivor, Negara Bagian Virginia Amerika Serikat ini mengajarkan doktrin menjijikan. Kaum pria dan wanita berbaur beribadah di gereja tanpa mengenakan busana.
Di gereja nudis ini, pendeta yang memimpin kebaktian berdiri di mimbar menghadap jemaat. Tanpa mengenakan secarik pakaian pun, tanpa canggung sang pendeta berkhotbat membaca ayat-ayat Alkitab (Bibel).
Pendeta Allen Parker, gembala sidang Gereja White Tail mengatakan bahwa doktrin kebaktian bugil itu diajarkan untukmenanggalkan materialisme, sifat kemunafikan dan kepura-puraan gereja tradisional. Filosofi kebaktian dengan telanjang sangat diperlukan untuk mengingatkan jemaat, bahwa manusia adalah makhluk sederhana dan sama di hadapan Tuhan, dan tidak dipengaruhi oleh glamornya pakaian duniawi.
"Tidak boleh ada perasaan bahwa Anda lebih baik daripada orang lain secara fisik. Ini belajar untuk mencintai dan menerima,” ujar Parker.
Parker menegaskan, doktrin kebaktian bugil di gereja itu sesuai dengan teladan kehidupan Yesus dalam Alkitab (Bibel). Menurutnya, berbagai momen penting dalam kehidupan Yesus terjadi dalam kondisi telanjang.
...Yesus lahir dalam keadaan telanjang. Ketika disalibkan Yesus juga telanjang. Jika Tuhan menciptakan seperti itu, apa salahnya kita kebaktian berbugil?
“When Jesus was born he was naked, when he was crucified he was naked and when he arose he left his clothes in the tomb and he was naked. If God made us that way, how can that be wrong?’ he added,” ujarnya seperti dilansir Herald, Sabtu (15/2/2014).
(Ketika lahir, Yesus dalam keadaan telanjang. Ketika disalibkan Yesus juga telanjang dan ketika dia bangkit dari kuburan Yesus juga meninggalkan pakaiannya hingga telanjang. Jika Tuhan menciptakan seperti itu, apa salahnya kita kebaktian berbugil?)
Jemaat Gereja White Tail tak hanya melakukan kebugilan saat kebaktian saja. Pada prosesi pernikahan, kedua mempelai juga diharuskan menanggalkan semua pakaian sebelum melakukan janji setia dan pemberkatan nikah. Bahkan semua anggota keluarga dari kedua mempelai juga diminta bertelanjang.
Salah satu pasangan yang telah memilih layanan kawin bugil adalah Robert Church dan Katie. Meski melakukan prosesi nikah dengan bertelanjang, mereka mengklaim bahwa peserta jauh lebih tertarik mendengarkan firman Tuhan menikmati pemandangan tubuh telanjang, karena mereka menganggap sesama jemaat gereja sebagai satu keluarga.
Meskipun gereja menekankan doktrin kebaktian bugil, namun ada juga jemaat yang memutuskan berpakaian lengkap di pertengahan musim dingin. Sebagian jemaat memilih hanya menampilkan bagian tertentu dari tubuh aurat mereka.
PORNOGRAFI DALAM BIBEL
Alkitab (Bibel) memang sangat berani melukiskan adegan seksual, percabulan, persetubuhan, perkosaan, perzinaan dan fantasi seksual secara vulgar. Tak heran jika Profesor David M Carr menjuluki Bibel sebagai “The Erotic Word” (Firman Tuhan yang Erotis).
Kisah pornografi dalam Bibel banyak diungkap dalam buku-buku perbandingan agama, di antaranya: Indeks Kesalahan Alkitab karya Molyadi Samuel, The Dark Bible karya Jim Walker & Dr Shabir Ally, All the Obscenities in the Bible karya Gene Kasmar dan Sex in the Bible karya Wahyudi SA, dan sebagainya.
Contoh ayat erotis dalam Bibel tersebut di antaranya:
“Datanglah firman Tuhan kepadaku: “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu. Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang” (Yehezkiel 23:1-3).
“Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang-megang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya” (Yehezkiel 23:8).
“Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda. Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu” (Yehezkiel 23:20-21). [A. Ahmad Hizbullah MAG]