CIBUBUR (voa-islam.com)-- Disela-sela kegiatan "Dialog Perbandingan Agama," di Masjid Darussalam Kota Wisata, Cibubur, Kristolog Kamarudin Abdullah sempat menjelaskan kondisi dakwah gurunya, Dr.Zakir Naik, seorang pakar Kristologi Internasional.
Ia datang ke Indonesia dalam misi "Road To Alaska" ini juga menjelaskan kondisi terbaru Dr Zakir Naik yang di boikot di India.
Dr. Zakir Naik mendapat tantangan berupa larangan dakwah di negeri Hindustan.
"Dr Zakir Naik dan IRF dilarang diharamkan beraktifitas di India selama 5 tahun ke depan atas fitnah yang terjadi di Bangladesh, beliau benar-benar dilarang di sana, ungkap Presiden Islamic Propagation Society International (IPSI) itu kepada voa-islam.com, Ahad (25/12/2016).
Menurut pria yang akrab disapa Brother Kamarudin itu, pelarangan itu muncul setelah terjadinya insiden penembakan di Bangladesh pada 6 Juli 2016. "Pelaku penembakan mengaku aksinya terinspirasi dari ceramah-ceramah Zakir Naik,"jelasnya.
Saat ini, lanjut Brother Kamaruddin, Zakir Naik lebih banyak melakukan safari dakwah ke Timur Tengah, "Baru-baru ini beliau berkunjung ke Malaysia," ucapnya.
Brother Kamarudin menegaskan bahwa Zakir Naik tidak pernah mengajarkan dakwah kebencian. Sebaliknya, justru ahli debat itu mengajak dakwah manusia dalam persamaan persepsi tentang menyembah Allah Yang Maha Esa.
"Saya kenal betul beliau, saya belajar 45 hari berturut-turut dari pagi sampai sore tidak pernah beliau ajarkan kekerasan dan kebencian. Beliau hanya ajarkan persamaan semua manusia, sembah Allah Yang Esa," tuturnya.
Brother Kamaruddin juga mengabarkan bahwa kondisi kesehatan gurunya dalam kondisi baik dan sangat bertawakal kepada Allah Ta'ala. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]